MGT Logistik – Arti Ready Stock – Apakah Anda pernah merasa penasaran mengenai istilah “Ready Stock” dan “Pre Order” ketika berbelanja online? Apakah Anda seringkali bingung memilih mana yang lebih menguntungkan bagi Anda sebagai konsumen? Artikel ini akan membantu Anda memahami secara mendalam arti dari “Ready Stock,” keuntungannya, dan perbedaannya dengan “Pre Order.”
Ketika Anda berbelanja online, Anda mungkin sering menemui dua istilah ini. “Ready Stock” adalah salah satu konsep yang sangat umum di dunia e-commerce, sementara “Pre Order” semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Mari kita jelajahi apa yang sebenarnya dimaksud dengan keduanya, dan mana yang lebih cocok untuk kebutuhan Anda.
Apa Itu Ready Stock?

Ready Stock, atau sering disebut juga sebagai “barang siap kirim” dalam bahasa Indonesia, mengacu pada produk yang telah tersedia di gudang atau stok fisik yang siap dikirimkan kepada pelanggan segera setelah pesanan diterima. Artinya, saat Anda membeli barang dengan status Ready Stock, Anda bisa mengharapkan barang tersebut akan segera dikirimkan ke alamat Anda tanpa menunggu waktu yang lama.
Keuntungan Ready Stock: Mengapa Penting untuk Bisnis dan Konsumen?
Dalam dunia bisnis, terutama di sektor perdagangan dan e-commerce, istilah ready stock sering digunakan untuk menggambarkan produk yang sudah tersedia dan siap dikirim kapan saja. Keberadaan stok yang siap dijual ini membawa banyak keuntungan, baik bagi pelaku bisnis maupun konsumen.
1. Proses Pengiriman Lebih Cepat dan Efisien
Salah satu keuntungan utama ready stock adalah pengiriman yang lebih cepat. Konsumen tidak perlu menunggu proses produksi atau pre-order, karena barang sudah tersedia di gudang. Dengan stok yang siap kirim, pesanan bisa langsung diproses dan dikirim dalam waktu singkat. Hal ini sangat penting dalam dunia e-commerce, di mana pelanggan menginginkan produk tiba secepat mungkin.
2. Meningkatkan Kepuasan dan Kepercayaan Konsumen
Ketika pelanggan tahu bahwa sebuah produk ready stock, mereka lebih cenderung melakukan pembelian. Ketersediaan stok yang stabil meningkatkan kepuasan pelanggan, karena mereka tidak perlu menunggu lama atau khawatir barang akan kehabisan. Ini juga membuat bisnis terlihat lebih profesional dan terpercaya di mata konsumen.
3. Mengurangi Risiko Kehilangan Pelanggan
Bisnis yang mengandalkan sistem pre-order sering menghadapi risiko pelanggan batal membeli karena waktu tunggu yang terlalu lama. Dengan ready stock, pelanggan bisa langsung melakukan transaksi tanpa harus mencari alternatif lain. Ini sangat penting dalam industri yang kompetitif, di mana ketersediaan barang dapat memengaruhi keputusan pembelian.
4. Memudahkan Pengelolaan Stok dan Prediksi Permintaan
Memiliki barang ready stock memungkinkan bisnis untuk mengelola stok dengan lebih baik. Dengan memahami pola permintaan, bisnis dapat mengatur produksi dan persediaan barang secara lebih efisien, sehingga mengurangi risiko kelebihan atau kekurangan stok.
5. Memaksimalkan Penjualan Saat Permintaan Tinggi
Ketika ada lonjakan permintaan, seperti saat promo atau hari besar, ready stock memungkinkan bisnis untuk langsung memenuhi pesanan tanpa hambatan. Hal ini membantu meningkatkan penjualan dan menghindari kehilangan peluang pasar karena stok kosong.
Contoh Penggunaan Ready Stock:
Misalnya, jika Anda ingin membeli pakaian untuk sebuah acara yang mendekat dan Anda tidak punya waktu untuk menunggu, Anda bisa mencari pakaian yang tersedia dalam kondisi Ready Stock. Dengan begitu, Anda bisa yakin pakaian tersebut akan tiba tepat waktu.
Apa Itu Pre Order?
Pre Order, yang dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai “pesanan pra-pesan” atau “pesan di muka,” adalah konsep di mana Anda memesan produk yang saat ini belum tersedia dalam stok. Dalam hal ini, penjual menerima pesanan dari pelanggan dan kemudian memesan produk tersebut dari pabrik atau pemasok. Produk ini akan diirimkan kepada pelanggan setelah produk tersebut tersedia.
Keuntungan Pre Order
Sistem pre order (PO) adalah metode penjualan di mana pelanggan memesan produk terlebih dahulu sebelum barang tersedia atau diproduksi. Strategi ini banyak digunakan dalam berbagai industri, mulai dari fashion, teknologi, hingga makanan, karena memberikan keuntungan bagi bisnis maupun pelanggan.
1. Mengurangi Risiko Over Stock dan Dead Stock
Salah satu keuntungan utama pre order adalah bisnis tidak perlu menyimpan terlalu banyak stok barang. Produk hanya diproduksi atau dipesan sesuai jumlah pemesanan, sehingga mengurangi risiko over stock (kelebihan stok) yang bisa menyebabkan kerugian. Hal ini sangat efektif untuk bisnis dengan produk eksklusif atau musiman.
2. Modal Lebih Efisien dan Minim Risiko Kerugian
Dengan sistem pre order, bisnis bisa mendapatkan pembayaran atau uang muka sebelum barang diproduksi, sehingga modal dapat dikelola lebih efisien. Ini sangat membantu bisnis kecil atau UKM yang ingin menjual produk baru tanpa harus mengeluarkan investasi besar untuk stok awal.
3. Menjamin Penjualan Sebelum Produksi Dimulai
Dalam metode pre order, pesanan pelanggan sudah tercatat sebelum produksi dimulai. Ini berarti bisnis memiliki kepastian jumlah pembeli sebelum mengeluarkan biaya produksi. Strategi ini sering digunakan oleh brand besar maupun bisnis kecil untuk mengukur minat pasar terhadap produk baru.
4. Memberikan Kesan Eksklusif dan Meningkatkan Antusiasme
Produk pre order sering kali dianggap lebih eksklusif karena tidak tersedia secara massal di pasaran. Hal ini bisa meningkatkan minat dan antusiasme pelanggan, terutama jika produk tersebut memiliki edisi terbatas atau fitur khusus yang hanya bisa didapatkan melalui PO.
5. Lebih Fleksibel dalam Kustomisasi Produk
Beberapa bisnis menggunakan sistem pre order untuk menawarkan opsi kustomisasi, seperti pemilihan warna, ukuran, atau desain tertentu. Dengan begitu, pelanggan bisa mendapatkan produk yang sesuai keinginan mereka, sementara bisnis tidak perlu menimbun stok dengan variasi yang belum tentu laku.
Contoh Penggunaan Pre Order:
Jika Anda seorang penggemar gadget dan ingin memiliki smartphone terbaru begitu diluncurkan, Anda mungkin akan memilih untuk melakukan Pre Order. Ini memungkinkan Anda mendapatkan perangkat tersebut lebih awal daripada orang lain dan mungkin juga dengan harga yang lebih terjangkau.
Perbedaan Utama Antara Ready Stock dan Pre Order
Saat berbelanja, terutama di e-commerce atau bisnis berbasis pemesanan, kamu pasti sering melihat istilah Ready Stock dan Pre Order (PO). Keduanya merupakan sistem penjualan yang memiliki perbedaan mendasar dalam cara pengelolaan stok dan pemenuhan pesanan. Agar tidak bingung, berikut adalah perbedaan utama antara Ready Stock dan Pre Order yang perlu kamu ketahui.
1. Ketersediaan Barang
- Ready Stock: Barang sudah tersedia di gudang atau toko dan bisa langsung dibeli serta dikirim ke pelanggan tanpa harus menunggu.
- Pre Order: Barang belum tersedia dan hanya akan diproduksi atau dipesan setelah pelanggan melakukan pemesanan terlebih dahulu.
2. Waktu Pengiriman
- Ready Stock: Pengiriman bisa dilakukan dalam waktu cepat, bahkan dalam hitungan jam atau hari setelah pembelian. Cocok untuk pelanggan yang membutuhkan barang segera.
- Pre Order: Waktu pengiriman lebih lama karena barang masih dalam proses produksi atau sedang dikirim dari pemasok. Bisa memakan waktu beberapa hari hingga bulan tergantung dari jenis produk dan sistem produksinya.
3. Risiko Stok Habis atau Kelebihan Stok
- Ready Stock: Ada kemungkinan barang cepat habis jika permintaan tinggi, sehingga pelanggan harus cepat dalam melakukan pembelian sebelum stok kosong.
- Pre Order: Mengurangi risiko kelebihan stok karena barang hanya diproduksi sesuai jumlah pesanan. Namun, jika jumlah pemesan melebihi kapasitas produksi, pelanggan bisa mengalami keterlambatan dalam menerima barang.
4. Modal dan Keuntungan bagi Bisnis
- Ready Stock: Bisnis perlu menyediakan modal lebih besar untuk menyimpan stok barang sebelum ada pembelian. Jika barang tidak terjual, ada risiko dead stock (stok mati).
- Pre Order: Modal lebih fleksibel karena pembayaran dari pelanggan biasanya digunakan untuk produksi atau pemesanan barang dari supplier, sehingga mengurangi risiko kerugian akibat stok berlebih.
5. Eksklusivitas dan Kustomisasi
- Ready Stock: Produk biasanya tersedia dalam jumlah banyak dan sudah diproduksi dalam model atau desain standar tanpa opsi kustomisasi.
- Pre Order: Beberapa produk PO menawarkan opsi eksklusif atau kustomisasi, seperti pemilihan warna, ukuran, atau fitur tertentu yang tidak tersedia di pasaran.
Kapan Anda Sebaiknya Memilih Ready Stock atau Pre Order?
Pilihan antara Ready Stock dan Pre Order sangat tergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda sebagai konsumen. Berikut beberapa panduan umum:
Pilih Ready Stock jika:
- Anda membutuhkan barang dengan segera.
- Anda tidak ingin menunggu.
- Anda tidak perlu kustomisasi.
Pilih Pre Order jika:
- Anda ingin mendapatkan produk terbaru.
- Anda ingin mendapatkan potongan harga.
- Anda bersedia menunggu untuk produk yang Anda inginkan.
Kesimpulan
Dalam dunia e-commerce yang terus berkembang, memahami perbedaan antara Ready Stock dan Pre Order sangat penting untuk membuat keputusan belanja yang bijaksana. Ready Stock cocok untuk kebutuhan mendesak, sementara Pre
Order memberi Anda akses lebih awal ke produk terbaru dengan harga yang lebih terjangkau. Pilihlah sesuai dengan situasi dan preferensi Anda, dan jangan ragu untuk memanfaatkan keuntungan yang ditawarkan oleh kedua konsep ini.
Jadi, sekarang ketika Anda melihat produk dengan status “Ready Stock” atau “Pre Order” di toko online, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang Anda harapkan. Jangan lupa untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi Anda sebelum melakukan pembelian. Happy shopping!