MGT Logistik – Setiap bisnis, baik skala kecil maupun besar, membutuhkan laporan keuangan yang akurat agar bisa melihat kondisi usaha secara nyata. Di sinilah cara membuat jurnal penyesuaian menjadi langkah penting yang tidak boleh terlewat. Banyak pemilik usaha yang mungkin merasa bingung pada awalnya, tapi sebenarnya proses ini bisa dipahami dengan mudah jika dilakukan secara bertahap. Melalui jurnal penyesuaian, semua transaksi yang belum tercatat atau perlu dikoreksi akan dibenahi agar laporan akhir mencerminkan keadaan sebenarnya.
Bayangkan jika laporan keuangan tidak menyertakan jurnal penyesuaian. Hasilnya, data bisa melenceng jauh dari kondisi riil: ada pendapatan yang seharusnya diakui tapi belum dicatat, atau ada beban yang sudah terjadi tapi terlewat. Tanpa proses ini, keputusan bisnis akan salah arah. Jadi, memahami cara membuat jurnal penyesuaian bukan hanya soal teknis akuntansi, melainkan juga soal menjaga kesehatan bisnis secara keseluruhan.
Bagi Kamu yang masih baru belajar akuntansi atau sedang mengelola usaha sendiri, memahami langkah-langkah ini akan terasa sangat membantu. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan administrasi, tapi juga untuk menghindari kesalahan kecil yang berakibat besar. Artikel ini akan membahas lebih detail bagaimana cara membuat jurnal penyesuaian, apa saja komponennya, serta tips agar proses pencatatan menjadi lebih mudah dan praktis.
Pentingnya Jurnal Penyesuaian dalam Bisnis

Dalam dunia bisnis, setiap angka yang muncul pada laporan keuangan memiliki makna yang sangat penting. Dengan adanya jurnal penyesuaian, Kamu bisa memastikan semua transaksi yang terjadi benar-benar tercatat sesuai waktunya. Misalnya, ada biaya listrik yang sudah digunakan di bulan berjalan, tetapi tagihan baru datang bulan berikutnya. Jika tidak ada penyesuaian, beban listrik bulan tersebut tidak akan tercatat dengan benar.
Selain itu, cara membuat jurnal penyesuaian juga bermanfaat untuk menyesuaikan akun-akun yang sifatnya sementara. Akun seperti pendapatan diterima dimuka atau beban dibayar dimuka perlu dipastikan nilainya benar setiap akhir periode. Hal ini agar ketika laporan keuangan dibuat, hasilnya memberikan gambaran yang transparan dan bisa dipercaya.
Tidak kalah penting, jurnal penyesuaian menjadi jembatan antara catatan akuntansi harian dengan laporan akhir. Tanpa adanya langkah ini, laporan laba rugi maupun neraca bisa menampilkan angka yang bias. Akibatnya, strategi bisnis bisa salah arah karena didasarkan pada data yang keliru. Maka dari itu, memahami cara membuat jurnal penyesuaian adalah bentuk investasi pengetahuan yang akan terus bermanfaat bagi kelancaran usaha.
Jenis Transaksi yang Membutuhkan Penyesuaian
Beban Dibayar Dimuka
Salah satu transaksi yang sering membutuhkan penyesuaian adalah beban dibayar dimuka. Contohnya, jika bisnis Kamu membayar sewa gedung untuk satu tahun penuh, maka pada awal pencatatan nilainya masuk sebagai aset. Namun seiring berjalannya waktu, sebagian dari pembayaran tersebut berubah menjadi beban. Proses penyesuaian ini akan memastikan jumlah aset dan beban yang ditampilkan sesuai dengan periode akuntansi berjalan.
Pendapatan Diterima Dimuka
Situasi sebaliknya juga terjadi pada pendapatan diterima dimuka. Misalnya, bisnis menerima pembayaran jasa di awal, padahal layanan baru akan diberikan di bulan berikutnya. Jika langsung dicatat sebagai pendapatan penuh, maka laporan akan terlalu tinggi. Cara membuat jurnal penyesuaian di sini adalah dengan mengakui sebagian pembayaran tersebut sebagai kewajiban terlebih dahulu, hingga layanan benar-benar diberikan.
Beban yang Masih Harus Dibayar
Ada kalanya bisnis sudah menikmati layanan atau barang, tapi tagihannya belum datang. Seperti gaji karyawan yang jatuh tempo bulan depan, padahal mereka sudah bekerja bulan ini. Penyesuaian dilakukan dengan mencatat beban gaji sebagai kewajiban agar laporan tidak meremehkan biaya yang sudah terjadi.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Kebalikannya, ada pendapatan yang sebenarnya sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima. Misalnya, bunga deposito yang akan masuk di bulan depan padahal periode akrualnya sudah berjalan. Tanpa penyesuaian, laporan keuangan akan terlihat lebih rendah dari kenyataan.
Langkah-Langkah Cara Membuat Jurnal Penyesuaian
Untuk memudahkan, berikut beberapa langkah sederhana yang bisa Kamu ikuti:
- Identifikasi akun-akun yang perlu disesuaikan Mulailah dengan mengecek transaksi yang sudah terjadi tetapi belum tercatat dengan benar. Biasanya melibatkan akun aset, kewajiban, pendapatan, dan beban.
- Hitung jumlah penyesuaian Pastikan jumlah yang harus dicatat sesuai dengan periode berjalan. Jika berhubungan dengan pembayaran di muka atau diterima di muka, perhitungkan secara proporsional.
- Buat jurnal penyesuaian Tuliskan penyesuaian ke dalam jurnal dengan mencatat debit dan kredit sesuai dengan aturan akuntansi. Jangan lupa memastikan keseimbangan kedua sisi.
- Posting ke buku besar Setelah dibuat, catatan penyesuaian diposting ke buku besar agar semua saldo akun terbarui.
- Periksa kembali laporan Cek ulang apakah hasil akhir sudah menunjukkan angka yang sesuai. Kesalahan kecil bisa berdampak besar pada keputusan bisnis, jadi pastikan semuanya seimbang.
Tips Praktis agar Proses Lebih Mudah
Meskipun terdengar teknis, sebenarnya cara membuat jurnal penyesuaian bisa menjadi lebih ringan dengan beberapa tips berikut:
- Gunakan software akuntansi yang sudah mendukung pencatatan otomatis. Ini bisa mengurangi risiko kesalahan manual.
- Buat catatan transaksi harian secara rapi, sehingga saat akhir periode tidak bingung mencari data.
- Latih konsistensi pencatatan. Semakin konsisten, semakin mudah melakukan penyesuaian di akhir periode.
- Pahami konsep akrual. Dengan begitu, Kamu bisa lebih cepat mengenali transaksi yang perlu penyesuaian.
Rangkuman Akhir dan Ruang Berbagi
Cara membuat jurnal penyesuaian adalah langkah penting yang tidak boleh diabaikan dalam akuntansi bisnis. Dengan proses ini, laporan keuangan bisa memberikan gambaran yang benar tentang kondisi usaha. Tanpa jurnal penyesuaian, catatan bisa salah arah dan akhirnya menimbulkan keputusan yang kurang tepat.
Bagi Kamu yang sedang mengelola bisnis, baik kecil maupun besar, mulailah menerapkan langkah-langkah penyesuaian ini secara rutin. Tidak hanya membantu administrasi, tapi juga meningkatkan kepercayaan pihak luar seperti investor, bank, maupun mitra bisnis. Jika ada pengalaman atau kendala dalam menerapkan jurnal penyesuaian, jangan ragu untuk berbagi di kolom komentar agar bisa saling bertukar wawasan.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
1. Apa itu jurnal penyesuaian? Jurnal penyesuaian adalah catatan untuk memperbaiki atau menyesuaikan transaksi agar laporan keuangan mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
2. Kapan jurnal penyesuaian dibuat? Biasanya dilakukan di akhir periode akuntansi, sebelum laporan keuangan final disusun.
3. Apa perbedaan beban dibayar dimuka dan pendapatan diterima dimuka? Beban dibayar dimuka adalah biaya yang sudah dibayar tapi belum jatuh tempo, sedangkan pendapatan diterima dimuka adalah penerimaan uang untuk jasa/produk yang belum diberikan.
4. Apakah semua perusahaan harus membuat jurnal penyesuaian? Ya, semua perusahaan yang menggunakan sistem akuntansi akrual wajib membuat penyesuaian agar laporan akurat.
5. Bagaimana jika jurnal penyesuaian tidak dibuat? Laporan keuangan akan tidak akurat, sehingga bisa menyesatkan pemilik usaha atau pihak lain dalam mengambil keputusan.
