Categories Dunia Kerja

Cara Perhitungan Lembur: Memahami Hak dan Nilai Waktu Kerja Tambahan

MGT Logistik – Cara perhitungan lembur sering kali menjadi topik yang membingungkan bagi banyak pekerja maupun pelaku usaha. Padahal, mengetahui bagaimana waktu lembur dihitung bukan hanya tentang uang semata, tapi juga soal menghargai waktu dan tenaga. Dalam dunia kerja modern, lembur adalah hal yang hampir tidak bisa dihindari, terutama saat beban kerja meningkat atau tenggat waktu semakin dekat. Namun, sayangnya masih banyak yang belum benar-benar memahami aturan dan cara perhitungannya secara tepat.

Bagi karyawan, memahami cara perhitungan lembur berarti menjaga hak atas kompensasi yang layak. Sementara itu, bagi pemilik usaha atau manajer SDM, pengetahuan ini membantu menghindari konflik, menyesuaikan anggaran penggajian, dan memastikan kepatuhan pada peraturan ketenagakerjaan. Jadi, bukan hanya urusan HR semata—ini tentang membangun sistem kerja yang adil dan transparan.

Jika kamu merasa sering lembur tapi bingung dengan hitungannya, atau kamu seorang pemilik bisnis yang ingin memastikan karyawanmu dihargai sesuai kontribusi mereka, maka memahami cara perhitungan lembur secara detail adalah langkah penting. Artikel ini akan membantu menjawab pertanyaan umum, memecah konsep secara sederhana, dan memberi wawasan yang bisa langsung kamu terapkan di lingkungan kerja sehari-hari.

Selain itu, memahami cara perhitungan lembur juga berdampak pada kesejahteraan emosional dan psikologis di tempat kerja. Saat jam lembur dihitung secara adil dan transparan, karyawan akan merasa lebih dihargai, yang pada akhirnya meningkatkan semangat dan loyalitas terhadap perusahaan. Sebaliknya, ketidakjelasan dalam kompensasi bisa menimbulkan rasa tidak puas, burnout, bahkan turnover yang tinggi. Maka dari itu, penting bagi setiap pihak—baik pekerja maupun pengusaha—untuk menjadikan pemahaman soal lembur sebagai bagian dari budaya kerja yang sehat dan profesiona

Dasar Hukum dan Komponen Utama Perhitungan Lembur

cara perhitungan lembur

Bagaimana Aturan Perhitungan Lembur Diatur?

Sebelum membahas angka-angkanya, penting untuk mengetahui bahwa cara perhitungan lembur diatur oleh hukum di Indonesia, yaitu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021, turunan dari UU Cipta Kerja. Regulasi ini menetapkan bahwa kerja lembur hanya boleh dilakukan maksimal 4 jam per hari dan 18 jam per minggu. Artinya, jika melebihi batas itu, perusahaan dapat dikenakan sanksi.

Lembur diberlakukan untuk jam kerja di luar waktu kerja normal. Biasanya, jika kamu bekerja dari pukul 9 pagi hingga 5 sore, maka waktu setelah pukul 5 sore hingga jam 9 malam dapat dianggap lembur, tergantung kebijakan internal perusahaan dan perjanjian kerja. Jika kamu diminta bekerja pada hari libur resmi, maka seluruh jam kerjanya bisa dihitung sebagai lembur.

Cara perhitungan lembur juga mempertimbangkan jenis hari (hari kerja biasa atau hari libur), serta durasi kerja. Upah lembur dihitung berdasarkan upah pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap yang bersifat teratur. Jadi, kalau kamu sering dapat tunjangan makan harian atau transportasi yang sifatnya tetap, itu juga akan dihitung.

Rumus Umum dan Contoh Praktisnya

Untuk jam lembur pada hari kerja biasa, rumus perhitungan umumnya sebagai berikut:

  • Jam pertama lembur: 1,5 kali upah per jam
  • Jam berikutnya: 2 kali upah per jam

Rumus dasar per jam: (1/173) x Upah Bulanan x (1,5 atau 2 sesuai jam lembur)

Contoh: Jika gaji bulananmu Rp5.000.000 dan kamu bekerja lembur 3 jam, maka:

  • Upah per jam: Rp5.000.000 / 173 = Rp28.901
  • Jam pertama: Rp28.901 x 1,5 = Rp43.351
  • Dua jam berikutnya: Rp28.901 x 2 x 2 = Rp115.604
  • Total lembur: Rp43.351 + Rp115.604 = Rp158.955

Perlu diingat bahwa nominal ini bisa berbeda tergantung apakah kamu bekerja di hari biasa, hari libur, atau akhir pekan, dan tergantung pula pada kebijakan tambahan dari perusahaan. Oleh karena itu, penting juga untuk mengecek detail kontrak atau perjanjian kerja bersama (PKB) yang berlaku di tempat kamu bekerja.

Kesalahan Umum dalam Menghitung Lembur dan Tips Menghindarinya

Apa yang Sering Terlewat Saat Menghitung Lembur?

Salah satu kekeliruan paling umum adalah hanya menghitung lembur dari jam tambahan, tanpa mempertimbangkan apakah jam tersebut melewati waktu kerja efektif. Misalnya, kalau kamu istirahat satu jam di tengah hari, waktu itu tidak dihitung sebagai waktu kerja—dan lembur baru berlaku setelah total kerja efektif kamu selesai.

Kebingungan lainnya adalah terkait dengan status tunjangan. Banyak orang tidak menyadari bahwa tunjangan tetap yang diberikan rutin (misalnya tunjangan jabatan atau tunjangan kehadiran) wajib dimasukkan ke dalam dasar perhitungan. Sedangkan tunjangan tidak tetap seperti bonus tahunan biasanya tidak dihitung.

Selain itu, banyak perusahaan kecil atau startup belum menerapkan sistem pencatatan waktu kerja yang akurat. Padahal, sistem absensi yang rapi (manual atau digital) sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman dan sebagai bukti sah saat diperlukan. Gunakan aplikasi absensi atau spreadsheet dengan sistem terintegrasi agar pencatatan waktu lembur lebih presisi dan mudah dilacak.

Tips Menyederhanakan Proses Perhitungan

Agar cara perhitungan lembur tidak menjadi beban, ada beberapa tips sederhana yang bisa kamu terapkan:

  • Gunakan kalkulator online atau aplikasi HR yang terpercaya, banyak platform kini sudah menyediakan fitur otomatis hitung lembur.
  • Catat waktu mulai dan selesai kerja secara disiplin, terutama jika kamu sering bekerja di luar jam kantor.
  • Komunikasikan secara terbuka dengan atasan atau HRD, terutama jika ada perbedaan pemahaman mengenai jam kerja dan hak lembur.
  • Review ulang slip gaji tiap bulan, pastikan upah lembur sudah dihitung sesuai dengan jam kerja tambahan kamu.

Menghargai Waktu dan Tenaga Lewat Perhitungan yang Adil

Cara perhitungan lembur tidak hanya soal angka. Lebih dari itu, ini adalah soal keadilan dan keseimbangan antara waktu pribadi dan profesional. Ketika lembur dihitung dengan tepat, pekerja merasa dihargai dan termotivasi. Sebaliknya, jika lembur diabaikan atau dihitung secara sembarangan, kepercayaan terhadap perusahaan pun bisa terganggu.

Untuk para karyawan, penting untuk memahami hakmu secara menyeluruh agar bisa mengawasi apakah kompensasi sudah sesuai. Sementara itu, bagi pemilik usaha, menghitung lembur dengan akurat bisa meningkatkan loyalitas tim dan menghindari risiko hukum. Dengan pemahaman yang menyeluruh tentang cara perhitungan lembur, kamu sedang berinvestasi dalam ekosistem kerja yang lebih sehat, adil, dan berkelanjutan.

Jadi, bagaimana menurutmu soal lembur di tempat kerja? Apakah kamu pernah mengalami kebingungan dalam perhitungan atau bahkan belum pernah mendapatkan kompensasi lembur yang sesuai? Bagikan cerita atau pendapatmu di kolom komentar, siapa tahu bisa membantu orang lain juga!

Written By

More From Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like