Sejarah Forum Ekonomi Dunia dan Perannya bagi Masyarakat Dunia-Ekonomi
Forum Ekonomi Dunia ke-48.
Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) ke-48 mulai dilaksanakan pada tanggal 23 dan akan berakhir pada tanggal 26 Januari 2018 di Davos Swiss.
Mr Klaus Schwab sebagai Ketua Eksekutif menyampaikan bahwa tema WEF ke 48 ini adalah ‘Menciptakan Masa Depan Bersama di Dunia yang Terbelah’ ( Creating a Shared Future in a Fractured World)’
Sejak tahun 2003, setiap tahun, Forum ini memilih tema sesuai dengan isu dan kondisi ekonomi dunia.
Beberapa tema cukup unik , misal Forum pada tahun 2006 bertemakan ‘The Creative Imperative’ dan pada tahun 2010 yaitu ‘Rethink, Redesign, Rebuild’, dan bahkan pada tahun 2016 : ‘Mastering the Fourth Industrial Revolution’.
Sampai dengan saat ini , para pemimpin dan tokoh di dunia masih membahas tentang tema-tema tersebut dan berusaha mencari penyebab dan solusi dari berbagai masalah yang dihadapi dunia saat ini.
Apalagi setelah kejadian Inggris meninggalkan Uni Eropa, dan AS memilih Donald Trump sebagai presiden baru, banyak isu baru yang akan memberikan dampak kepada ekonomi dunia.
Sejarah Forum Ekonomi Dunia.
Pada awalnya Profesor Klaus Schwab (kelahiran 30 Maret 1938, yang juga Profesor termuda saat itu ) mendirikan European Management Forum pada tahun 1971, sebagai Yayasan atau Organisasi Nirlaba ( Non Profit Foundation) di Jenewa, Swiss.
Pada usia 33 tahun, dia mulai mengajak para pemimpin bisnis di Eropa untuk datang ke Davos setiap tahun pada bulan Januari untuk mengadakan Rapat atau Pertemuan Tahunan.
Pertemuan ini awalnya bertujuan untuk membantu perusahaan-perusahaan di Eropa agar dapat belajar dari perusahaan di AS yang sudah mempraktekkan Manajemen Modern , dimana semua stakeholder memegang peranan penting, termasuk Pemerintah.
Pada saat itu perusahaan-perusahaan di Eropa masih berpatokan kepada Shareholder (Pemegang saham) , Klien dan Pelanggan saja , belum banyak melibatkan karyawan , masyarakat dan pentingnya peran dari Pemerintah dalam kemajuan perusahaan.
Pada perkembangannya, banyak sekali masalah di dunia di luar manajemen yang dibahas pada forum ini.
Melihat kejadian tahun 1971, yaitu runtuhnya mekanisme Nilai Tukar Tetap Bretton Woods dan Perang Arab-Israel, akhirnya Forum ini memperluas pembahasannya dari hanya membahas Manajemen, menjadi ikut membahas tentang masalah-masalah Ekonomi dan Sosial.
Pada tahun 1974, pertama kalinya para Tokoh Politik diundang pada Forum ini.
Beberapa negara mulai melakukan kerjasama di bidang politik dan ekonomi, setelah mengikuti forum ini.
Pada tahun 1979, kegiatan pertemuan regional di seluruh dunia dimasukkan menjadi bagian dari Forum ini.
Pada tahun 1987, European Management Forum diubah menjadi World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia) yang sudah menyusun berbagai Platform untuk dialog.
Beberapa hal penting sudah terjadi melalui forum ini, seperti Deklarasi Davos pada tahun 1988, yang ditandatangani oleh Yunani dan Turki, yang membuat mereka berbalik dari ancaman perang.
Pada tahun 1989, PM Jerman Timur Hans Modrow dan Kanselir Jerman Barat Helmut kohl bertemu dan membahas reunifikasi Jerman.
Di waktu yang sama, pertama kali buat Korea Utara dan Korea Selatan mengadakan pertemuan tingkat menteri di Davos.
Pada tahun 1992, Presiden Afrika Selatan de Klerk bertemu dengan Nelson Mandela dan Chief Buthelezi pada Pertemuan Tahunan, hal ini memberikan dampak yang baik bagi negara tersebut dalam transisi politiknya.
Pada tahun 2015, Forum Ekonomi Dunia ini akhirnya diakui sebagai Organisasi Internasional.
Kedepannya forum ini akan lebih berperan dalam membantu menata dunia melalui dialog yang dihadiri berbagai Kepala Pemerintahan,Pimpinan perusahaan (publik dan swasta) , serta organisasi kemasyarakatan lainnya.
Agenda Forum Ekonomi Dunia.
Forum Ekonomi Dunia ini akan membahas tentang akar masalah dan solusi nyata bagi dunia dalam menghadapi masalah di bidang politik, ekonomi dan social.
Wakil dari seluruh pemimpin dunia akan menetapkan agenda global dan regional untuk melakukan kerjasama dalam memperbaiki situasi di dunia saat ini dan kedepannya.
Acara ini terdiri dari 400 sesi yang berjalan secara terus-menerus.
Direncanakan lebih dari 3.000 utusan dari seluruh negara akan hadir , termasuk Kepala pemerintahan, Perusahaan Internasional, Organisasi Internasional dan Lembaga Swadaya Masyarakat.
Diperkirakan akan ada 70 Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan dan 45 Pimpinan organisasi Internasional yang akan hadir pada Forum Ekonomi Dunia ini.
Dengan hadirnya para pemimpin dan wakil dari seluruh dunia, maka diharapkan akan terjalin kerjasama internasional terutama dengan terjadinya persaingan Geostrategic antara berbagai negara.
Forum ini juga akan membahas tentang kepentingan bersama di bidang keamanan internasional, lingkungan hidup dan ekonomi global.
Forum Ekonomi Dunia ini juga dapat membantu negara-negara yang memiliki masalah perselisihan di dalam negeri.
Para pemimpin dan tokoh juga akan membahas tentang dampak dari Era Digital atau Industri Revolusi ke-4 pada saat ini dan kedepannya.
Perlu dilakukan antisipasi dalam menghadapi perubahan yang terjadi, karena akan memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat dan pemerintah.
Terlebih dengan pesatnya penggunaan Media Sosial dan Online Media di seluruh kalangan, akan mempengaruhi hubungan antara negara, pemerintahan dan masyarakat.
Semua perkembangan ini akan dirasakan langsung oleh masyarakat, jika tidak dikelola dengan baik , maka suatu hari nanti, masyarakat tidak akan percaya lagi terhadap sistem yang sudah dibuat.
Bahkan Klaus Schwab mengatakan bahwa Perselisihan yang terjadi saat ini semakin kompleks yaitu perselisihan antara negara dan perselisihan internal dalam negeri, sehingga menyebabkan dunia menjadi terbelah atau terpecah.
Tantangan saat ini lebih berat dari sebelumnya, berbagai negara di seluruh dunia harus bekerja sama dalam menyelesaikan perselisihan ini.
Kita akan penasaran, bagaimana hasil dari pertemuan 4 hari ini di Davos.
Silahkan mengikuti perkembangan pertemuannya di website : www.weforum.org
Baca artikel lain : Pengertian dan Penyebab Inflasi