Distribusi: Pengertian, Fungsi Dan Tujuan

mgt-logistik.com – Distribusi: Pengertian, Fungsi dan Tujuan – Distribusi adalah hal yang sangat mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dimana dengan distribusi yang baik dan tepat, produk atau jasa dapat dijangkau oleh konsumennya. Kegiatan distribusi juga sangat penting dalam menjaga ketersediaan barang di suatu wilayah agar tidak terjadi kelangkaan dan kenaikan harga barang.

Karena itu, sebagai pelaku usaha baik perusahaan maupun perorangan perlu melakukan kegiatan distribusi yang tepat. Sebab, distribusi memiliki peranan penting dalam penjualan karena berkaitan langsung dengan pemasaran produk barang atau jasa dari produsen ke konsumennya. Tanpa distribusi yang lancar, persediaan dapat terganggu dan menyebabkan gangguan dalam aktivitas penjualan dan pemasaran.

Distribusi: Pengertian, Fungsi Dan Tujuan

Distribusi: Pengertian Fungsi Dan Tujuan

Pengertian Distribusi

Secara sederhana, distribusi dapat disebut sebagai kegiatan atau tindakan untuk memindahkan produk (barang atau jasa) dari pihak supplier (produsen) kepada konsumen dalam bentuk suatu rantai pasokan (supply chain). Distribusi menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena akan secara langsung mempengaruhi biaya produk dan kebutuhan konsumen. Aktivitas distribusi yang tepat sangat penting untuk mencapai profit perusahaan. Misalnya, perusahaan dapat menekan biaya modal lebih rendah, serta menciptakan permintaan dari konsumen yang tinggi terhadap produk yang dihasilkan.

Istilah distribusi sering disamakan juga dengan aktivitas penempatan barang (produk) dari produsen ke konsumen. Distribusi memiliki aspek penempatan yang sangat luas karena terjadi pada semua siklus produksi, baik sebelum maupun sesudah proses produksi.

Fungsi Distribusi

Distribusi adalah bagian dari strategi pemasaran yang juga dikenal sebagai Bauran Pemasaran (Marketing Mix) yang terdiri dari Product (barang/jasa), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi), People (sumberdaya manusia), Process (proses) dan Physical Evidence (bukti fisik perusahaan). Aktivitas distribusi berperan penting dalam pengalokasian barang agar mudah dijangkau oleh konsumen. Untuk lebih menekankan pentingnya fungsi distribusi itu sendiri, maka perusahaan perlu membentuk saluran distribusi, manajemen distribusi, dan distribusi fisik.

Strategi pemasaran merupakan serangkaian hal dalam memilih cara yang tepat, konsisten, dan layak digunakan oleh perusahaan untuk mencapai pasar sasaran yang dituju. Produsen harus bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk mengirimkan produk-produknya ke pasar. Perantara pemasaran adalah suatu saluran pemasaran, saluran perdagangan, atau saluran distribusi yang membawa produk dari produsen kepada konsumen. Jika saluran distribusi tersebut tidak efektif dan efisien, maka setiap produk akan mengalami kendala ketika disalurkan kepada konsumen dan dapat merugikan pihak produsen maupun konsumen.

Dalam kegiatan distribusi, anggota saluran distribusi melaksanakan sejumlah fungsi berupa aktivitas-aktivitas memindahkan barang dari produsen ke konsumen dan menciptakan kegunaan produk tersebut bagi konsumen. Aktivitasyang dilakukan tersebut dapat dinyatakan sebagai satu kesatuan sendiri dalam manajemen distribusi. Dari adanya saluran distribusi dan manajemen distribusi, bisa diketahui fungsi dari distribusi, yang setidaknya mencakup beberapa fungsi seperti fungsi distribusi sebagai informasi, promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan risiko, fisik, pembayaran, dan kepemilikan.

1. Informasi

Sebagai fungsi informasi, aktivitas distribusi sangat diperlukan oleh perusahaan karena informasi yang diberikan berasal langsung dari sumbernya. Dengan sejumlah informasi dari aktivitas distribusi, maka setiap perusahaan bisa mengukur kepentingan pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Sebagai contoh, toko supermarket dapat memberikan informasi mengenai jenis produk yang dibutuhkan oleh pengunjung dan informasi mengenai jumlah barang yang tersedia untuk dijual.

Informasi penting lainnya yang dapat dikumpulkan oleh saluran distribusi adalah informasi pelanggan (misalnya informasi kebutuhan, keinginan, permintaan),informasi pesaing (misalnya : jumlah pesaing, reaksi konsumen terhadap produk pesaing, strategi pemasaran yang dilakukan pesaing), dan informasi pemasok, sebagai yang menjamin ketersediaan bahan baku. Untuk informasi tentang pemasok ini sangat penting dijaga keberadaaannya, mengingat dapat mempengaruhi kelancaran produk yang dihasilkan. Bahkan peran pemasok sangat peting bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi misalnya biaya produksi atau bahkan keterlambatan produksi jika pemasok tidak bekerja dengan baik.

2. Promosi

Distribusi sebagai media promosi karena kegiatan distribusi secara tidak langsung telah mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Dalam saluran distribusi bisa terjadi berapa bentuk promosi seperti pemberian penawaran produk atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga tertentu, penjualan produk dengan harga paket tertentu.

3. Negosiasi

Sebagai fungsi negosiasi dalam usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan hal-hal lain yang sehubungan dengan penawaran produk yang diberikan. Melalui negosiasi, maka perpindahan hak kepemilikan dari suatu produk dapat terlaksana. Biasanya dalam negosiasi, ada kesepakatan yang saling mengikat yang ditetapkan melalui tawar-menawar antara dua pihak atau lebih. Tidak terbatas kepada harga, namun negosiasi juga dapat membahas tentang jangka waktu kontrak, volume pembelian dan lain sebagainya.

4. Pemesanan

Pada fungsi pemesanan, manajemen distribusi perusahaan dapat memproses langsung kebutuhan dari pelanggan dan mengirimkan informasi tersebut kepada rantai pasokan yang dimiki melalui sistem informasi logistik. Misalnya jika ketersediaan di gudang ada, maka perusahaan dapat langsung memproses pengirimannya kepada konsumen.

5.Pembiayaan

Perusahaan harus mempertimbangkan biaya distribusinya agar dapat memperluas pangsa pasar. Melalui saluran distribusi yang tepat perusahaan dapat menekan biaya investasi misalnya dalam menentukan apakah perusahaan tersebut akan jauh lebih efisien jika harus membangun gudang, cabang, atau anak perusahaan atau tidak, bahkan juga dalam menentukan jenis transportasi yang digunakan.

6. Pengambilan Risiko

Perusahaan dapat mengambil beberapa risiko yang berhubungan dengan pendistribusian produk supaya produk bisa sampai kepada konsumen akhir. Fungsi pengambilan risiko dari aktivitas distribusi berhubungan dengan perkiraan risiko dalam pelaksanaan pekerjaan pada saluran distribusi. Beberapa risiko tersebut misalnya terdapat pada pemrosesan, pesanan, tempat penyimpanan persediaan, banyaknya persediaan yang disimpan, dan pengiriman barang pesanan kepada pelanggan.

7. Fisik

Aktivitas distribusi dapat memberikan fungsi fisik untuk mengatur kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik, mulai dari produk tersebut masih berupa bahan baku atau bahan jadi. Perlindungan fisik produk akan terus diutamakan sampai produk tersebut beralih dengan baik ke tangan pelanggan akhir. Fungsi fisik dari pelaksanaan distribusi dapat berhubungan dengan penyimpanan produk dan transportasinya. Misalnya dalam penyimpanan produk yang sifatnya mudah rusak memerlukan tempat penyimpanan khusus. Penyimpanan produk tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan gudang sendiri atau menyewa gudang.

8. Pembayaran

Dalam fungsi sebagai pembayaran, distribusi sangat penting bagi perusahaan agar arus uang dapat mengalir secara lancar. Dalam saluran distribusi, terdapat dua cara pembayaran yang bisa dilakukan, yaitu secara tunai (cash) dan secara kredit. Pembayaran dengan cara kredit, membutuhkan pantauan aktivitas distribusi karena pembeli harus membayar dalam jangka waktu tertentu seperti yang telah ditentukan dalam perjanjian jual-beli barang.

9. Kepemilikan

Fungsi distribusi dalam kepemilikan adalah arus berpindahnya hak suatu produk dari produsen ke konsumen. Kepemilikan dapat juga berarti perpindahan hak suatu produk dari penjual ke pembeli. Fungsi ini menjadi sangat penting karena sebagai penentu sampainya produk kepada konsumen akhir. Jika produk sudah sampai ke konsumen akhir, maka pelaksanaan kegiatan saluran distribusi dari perusahaan bisa dikatakan selesai.

Beberapa perusahaan perantara (distributor) mengambil alih hak langsung dan menjual kembali produk dari produsen seperti pedagang besar dan pengecer. Dalam distribusi ini menerapkan kepemilikan langsung terhadap produk sebelum dijual kepada konsumen. Ada juga penyalur lain seperti pialang, perwakilan manufaktur, atau agen penjualan yang mencari pelanggan dan dapat bernegosiasi atas nama produsen/perusahaan tetapi tidak memiliki hak atas barang itu. Disini, distribusi menerapkan kepemilikan secara tidak langsung, karena tidak mendapatkan hak kepemilikan atas produk tersebut, melainkan hak produk langsung dari produsen ke konsumen.

Tujuan Distribusi

Selaku praktisi ekonomi, Philip Kotler mendefinisikan distribusi sebagai salah satu sistem dan manajemen yang bertujuan untuk mengambil alih hak atau membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa supaya bisa berpindah secara efisien dari produsen ke konsumen. Sistem dan manajemen tersebut bisa berbentuk perusahaan (badan usaha) atau perorangan dan juga bisa berasal dari pihak perusahaan sendiri atau dari luar perusahaan. Di dalam ekonomi konvensional, aktivitas distribusi biasa juga  diartikan sebagai pergerakan barang dari perusahaan manufaktur hingga ke pasar dan akhirnya barang tersebut siap dan bisa dibeli oleh konsumen.

Distribusi, di dalam perspektif ekonomi, memiliki keterkaitan yang sangat luas karena bisa mencakup pengaturan atas kepemilikan, unsur-unsur produksi, dan sumber-sumber kekayaan perusahaan. Oleh karena itu, distribusi juga dapat menjadi permasalahan utama dalam ekonomi karena memiliki hubungan erat dengan tingkat kesejahteraan suatu masyarakat.

Dari beberapa definisi distribusi yang melibatkan bidang-bidang tertentu, maka dapat diketahui beberapa tujuan distribusi :

  • Menyampaikan produk (barang atau jasa) dari produsen ke pengguna akhir.
  • Mempercepat sampainya produk ke tangan konsumen.
  • Pemerataan produksi.
  • Menjaga kontinuitas produksi dan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
  • Mampu meningkatkan nilai guna barang dan jasa.
  • Dapat menciptakan nilai tambah dari produk melalui fungsi-fungsi pemasaran sehingga bisa merealisasikan kegunaan dengan adanya produk tersebut melalui manajemen tempat dan waktu.
  • Melancarkan arus saluran pemasaran atau marketing channel flow secara fisik dan secara non fisik
  • Menetapkan tujuan penjualan dalam menerapkan strategi pemasaran perusahaan.
  • Mendapatkan daya tarik penjualan untuk memaksimalkan pencapaian atas tujuan penjualan.
  • Menetapkan sumber daya manusia dan finansial yang paling tepat untuk program penjualan.

martin nababan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Membuka Warung Kopi Bagi Pemula

Fri Jun 18 , 2021
mgt-logistik.com – Membuka Warung Kopi Bagi Pemula – Ingin membuka warung kopi sebagai bisnis saat ini? Warung kopi adalah satu bisnis yang menarik banyak minat orang saat ini. Lihat saja bagaimana menjamurnya warung kopi yang ada disekitar kita. Hampir disetiap daerah mulai perkampungan hingga daerah perkotaan pasti ada lokasi yang […]

You May Like