MGT Logistik – Gambar Siklus Akutansi – Siklus akuntansi adalah serangkaian langkah yang konsisten dan berulang yang digunakan oleh perusahaan untuk mencatat, mengkategorikan, dan melaporkan transaksi keuangan. Ikhtisar siklus akuntansi menampilkan berbagai tahapan, membantu pemirsa memahami bagaimana data keuangan diproses dan diubah menjadi pelaporan keuangan. Pada bagian ini, kita akan membahas siklus akuntansi secara rinci dan mengapa ini merupakan langkah pertama yang penting dalam menghasilkan laporan keuangan yang akurat.
Pengenalan Siklus Akutansi
Siklus akutansi biasanya terdiri dari delapan langkah utama:
- Identifikasi Transaksi
- Pencatatan dalam Jurnal
- Posting ke Buku Besar
- Penyusunan Neraca Saldo
- Penyesuaian Jurnal
- Penyusunan Neraca Saldo setelah Penyesuaian
- Penyusunan Laporan Keuangan
- Penutupan Buku
Setiap langkah ini penting untuk memastikan bahwa data keuangan yang dihasilkan akurat dan dapat diandalkan.
Identifikasi Transaksi
Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi transaksi keuangan yang relevan. Transaksi keuangan adalah segala aktivitas atau kejadian yang berdampak pada posisi keuangan suatu entitas dan dapat diukur dalam satuan moneter. Identifikasi ini merupakan tahap penting karena menentukan data apa saja yang akan dicatat dalam sistem akuntansi. Transaksi keuangan bisa berupa berbagai jenis aktivitas, termasuk namun tidak terbatas pada penjualan barang atau jasa, pembelian inventaris atau aset lain, pembayaran gaji karyawan, penerimaan pendapatan, dan pembayaran biaya operasional. Setiap transaksi ini harus diidentifikasi dengan tepat agar pencatatan dalam buku besar dapat dilakukan secara akurat.
Contoh konkret dari transaksi keuangan adalah sebagai berikut: Pada tanggal 1 Januari, PT ABC menjual barang dagangan senilai Rp 10.000.000 secara tunai. Penjualan ini merupakan transaksi keuangan karena melibatkan pertukaran barang dagangan dengan uang tunai, yang secara langsung mempengaruhi posisi keuangan PT ABC. Dalam hal ini, kas perusahaan akan bertambah sebesar Rp 10.000.000 dan inventaris barang dagangan akan berkurang. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa transaksi yang diidentifikasi memang relevan dan memiliki nilai ekonomis yang dapat diukur. Misalnya, transaksi yang tidak melibatkan pertukaran nilai moneter atau tidak berdampak pada posisi keuangan perusahaan mungkin tidak perlu dicatat dalam sistem akuntansi.
Setelah transaksi keuangan yang relevan diidentifikasi, langkah selanjutnya dalam siklus akuntansi adalah mencatat transaksi tersebut dalam jurnal. Jurnal merupakan catatan kronologis dari semua transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Pencatatan ini harus dilakukan dengan akurat dan lengkap, mencakup tanggal, akun yang terlibat, jumlah uang, serta penjelasan singkat mengenai transaksi.
Dengan demikian, identifikasi transaksi keuangan adalah langkah awal yang krusial dalam siklus akuntansi, memastikan bahwa setiap perubahan dalam posisi keuangan perusahaan dicatat dengan benar dan dapat diandalkan untuk pelaporan keuangan di masa mendatang.
Pencatatan dalam Jurnal
Setelah mengidentifikasi transaksi keuangan yang relevan, siklus akuntansi beralih ke langkah kedua: pencatatan dalam jurnal. Jurnal berfungsi sebagai catatan kronologis seluruh transaksi keuangan yang terjadi dalam jangka waktu tertentu, seringkali satu bulan. Prosedur ini disebut penjurnalan, dan sangat penting untuk memverifikasi bahwa setiap transaksi didokumentasikan dengan benar dan benar.
Tanggal 1 Januari
Kas Rp 10.000.000
Pendapatan Rp 10.000.000
Posting ke Buku Besar
Buku besar adalah kumpulan akun yang digunakan untuk mencatat perubahan transaksi keuangan selama periode waktu tertentu. Setelah transaksi dimasukkan ke dalam jurnal, langkah selanjutnya dalam siklus akuntansi adalah mempublikasikannya ke buku besar. Buku besar umum berfungsi sebagai ringkasan seluruh transaksi pada masing-masing akun, membantu pengorganisasian informasi keuangan, dan memfasilitasi penyusunan laporan keuangan.
- Akun Kas:
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit | Saldo |
1 Jan | Penjualan | Rp 10.000.000 | – | Rp 10.000.000 |
- Akun Pendapatan:
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit | Saldo |
1 Jan | Penjualan | – | Rp 10.000.000 | Rp 10.000.000 |
Penyusunan Neraca Saldo
Neraca saldo adalah daftar yang menunjukkan saldo akhir semua akun buku besar pada suatu titik waktu tertentu, biasanya pada akhir bulan akuntansi. Tujuan utama dari neraca saldo adalah untuk memastikan bahwa keseluruhan saldo debit sama dengan total saldo kredit, sehingga menunjukkan bahwa catatan akuntansi perusahaan seimbang.
Akun | Debet | Kredit |
KasPendapatan | Rp 10.000.000- | -Rp 10.000.000 |
Total | Rp 10.000.000 | Rp.10.000.000 |
Penyesuaian Jurnal
Pada akhir periode akutansi, beberapa penyesuaian mungkin diperlukan untuk mencerminkan transaksi yang belum dicatat atau untuk mengoreksi kesalahan. Contoh penyesuaian jurnal:
Tanggal 31 Januari
Beban Sewa Rp 1.000.000
Sewa Dibayar Di Muka Rp 1.000.000
Penyusunan Neraca Saldo setelah Penyesuaian
Setelah penyesuaian jurnal dilakukan, neraca saldo disusun kembali untuk mencerminkan penyesuaian tersebut. Contoh neraca saldo yang disesuaikan:
Akun | Debet | Kredit |
KasPendapatanBeban SewaSewa Dibayar Di Muka | Rp 10.000.000-Rp 1.000.000- | -Rp 10.000.000-Rp 1.000.000 |
Total | Rp 11.000.000 | Rp 11.000.000 |
Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan selanjutnya adalah membuat laporan keuangan berdasarkan neraca saldo yang telah disesuaikan. Laporan keuangan utama adalah laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Contoh laporan laba rugi:
Laporan Laba Rugi PT ABC
Per 31 Januari 20XX
Pendapatan Beban Sewa | Rp 10.000.000Rp 1.000.000 |
Laba Bersih | Rp 9.000.000 |
Penutupan Buku
Siklus akuntansi diakhiri dengan penutupan buku pada saat itu. Hal ini termasuk penghentian semua rekening sementara dan memindahkan saldo akhirnya ke rekening modal. Contoh penutupan buku:
Tanggal 31 Januari
Pendapatan Rp 10.000.00
Laba Ditahan Rp 10.000.000
Laba Ditahan Rp 1.000.000
Beban Sewa Rp 1.000.000
Kesimpulan
Diagram siklus akuntansi adalah alat yang berharga untuk memahami keseluruhan proses akuntansi. Perusahaan yang mengikuti proses dalam siklus akuntansi dapat memastikan bahwa transaksi keuangan dicatat, diperiksa, dan dilaporkan dengan benar. Ini adalah langkah awal yang penting untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat, yang akan membantu dalam pengambilan keputusan yang cerdas dan strategis.
Memahami dan mematuhi siklus akuntansi dengan benar tidak hanya membantu terciptanya laporan keuangan yang akurat, namun juga meningkatkan efisiensi operasional dan transparansi keuangan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat menjalankan operasinya dengan lebih efektif dan merencanakan masalah di masa depan dengan lebih baik.