Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi

Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi

mgt-logistik.com – Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi – Di dalam menjalankan kepemimpinan dalam suatu organisasi, akan dapat kita temui ragam tipe gaya kepemimpinan yang dibawakan pemimpin di organisasi tersebut. Ada pemimpin yang cakap dalam memimipin timnya dengan dengan baik seperti mampu memberikan pengarahan yang terarah, mengimplementasikan dengan baik rencana yang sudah dibuat atau sangat memberikan motivasi dengan baik kepada anggota timnya. Masih cukup banyak lagi gaya kepemimpinan yang dapat diamati.

Secara umum dalam artikel ini, akan membahas 5 gaya kepemimpinan yang secara luas berlaku di organisasi yaitu :

1. Kepemimpinan Otoriter

Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya kepemimpinan yang menunjukkan seorang pemimpin untuk memaksakan harapan dan menentukan hasil. Tentunya hasi dari gaya kemimpinan ini cukup baik jika pemimpin merupakan orang yang paling mumpuni dalam tim. Gaya kepeimpinan ini biasanya digunakan ketika anggota tim membutuhkan pedoman atau arahan yang akan dikerjakan dengan jelas.

Kelebihan dari gaya kepemimpinan ini adalah penggunaan waktu dalam membuat keputusan penting biasanya lebih cepat. Rantai komando dapat ditekankan dengan jelas. Biasanya gaya kepemimpinan ini menciptakan hasil yang konsisten. Sedangkan yang menjadi kekurangannya adalah kreativitas dan inovasi yang kurang dari anggota tim, kurangnya kolaborasi dan sinergi kelompok dalam tim, dan terkadang usulan dari anggota tim yang sedikit. Tidak jarang pula dengan gaya kepemimpinan seperti ini, tingkat pergantian anggota tim cukup tinggi dalam organisasi.

2. Kepemimpinan Partisipatif

Gaya kepemimpinan partisipatif ini memiliki hubungan dengan demokrasi. Dimana esesinya adalah melibatkan anggota tim dalam mengambil keputusan. Anggota tim merasa diajak terlibat atau memberikan kontribusi dalam suatu keputusan. Pemimpin akan menjadi kunci dalam keputusan akhir yang dibuat, namun demikian jika ada ketidaksepakatan dalam kelompok, akan membutuhkan waktu dalam menentukan keputusan terbaik yang dibuat.

Beberapa keuntungan dari gaya kepemimpinan partisipatif ini adalah mampu meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja tim yang terlibat. Mampu mendorong produktivitas dan kreativitas. Sedangkan kekurangannya diantaranya adalah membutuhkan waktu yang relatif panjang dalam membuat keputusan, apalagai jika ada perbedaan pendapat dalam kelompok yang terlibat.

3. Kepemimpinan Delegatif

Kepemimpinan delegatif dikenal juga dengan gaya kepemimpinan “laissez-faire”. Pada gaya kepemimpinan delegatif ini berfokus pada pendelegasian inisiatif kepada anggota tim yang ada. Menjadi strategi yang sangat baik jika anggota tim terdiri dari orang-orang yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan, memiliki tanggung jawab dan juga mampu bekerja baik secara tim maupun individual. Namun, jika terjadi ketidaksepakatan di antara anggota tim akan dapat menimbulkan perpecahan dan memberikan motivasi yang kurang baik.

Keuntungan dari gaya kepemimpinan ini diantaranya membuat anggota tim yang berpengalaman dapat menggunakan kompetensi dan pengalaman baik mereka dalam organiasi. Inovasi dan kreativitas yang dihargai dengan baik. Sedangkan kekurangan yang sering terjadi adalah dapat terjadi tanggung jawab komando yang tidak terdefinisikan dengan benar dan tepat. Gaya kepemimpinan ini juga dapat menciptakan kesulitan adaptasi dalam perubahan yang cepat.

4. Kepemimpinan Transaksional

Gaya kepemimpinan transaksional ini memakai “transaksi” antara seorang pemimpin dan anggota timnya. Dapat berupa penghargaan, sangsi atau pertukaaran lainnya. Pemimpin menentukan tujuan yang jelas dan anggota tim tahu apa ‘imbalan’ yang akan didapatkan atas keikutsertaan mereka. Gaya kepemimpinan “memberi dan menerima” ini lebih berkaitan dengan mengikuti rutinitas dan prosedur yang telah ditetapkan dengan cara yang efisien, daripada membuat perubahan transformasional apa pun pada suatu organisasi.

Keuntungan dari gaya kepemimpina ini adalah pemimpin mampu menciptakan tujuan spesifik, terukur, dan terikat waktu yang dapat dicapai oleh anggota tim. Mampu memberikan peningkatan dalam motivasi dan produktifitas dan anggota tim dapat memilih sistem penghargaan. Salah satu kekurangan yang sering terjadi dari gaya kepemimpinan ini adalah menciptakan lebih banyak pengikut daripada pemimpin di antara karyawan.

5. Kepemimpinan Transformasional

Dalam gaya kepemimpinan transformasional, pemimpin menginspirasi pengikutnya dengan visi dan kemudian mendorong dan memberdayakan mereka untuk mencapainya. Pemimpin juga berfungsi sebagai panutan bagi visi.

Keuntungan dari gaya kepemimpinan ini diantaranyanya semangat kerja tim yang tinggi. Menggunakan inspirasi dan motivasi untuk mendapatkan dukungan dari anggota tim. Juga memberikan ‘nilai’ yang tinggi dari suatu hubungan antara pemimpin dan anggota tim. Sedangkan salah satu kekurangan yang sering terjadi dari gaya kepemimpinan ini adalah perlunya motivasi yang konsisten serta umpan balik yang konstan diperlukan antara pemimpin dan anggota tim. Terkadang kepemimpinan transformasional ini dapat menyebabkan penyimpangan dari protokol dan peraturan yang ada dalam organisasi.

martin nababan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Ciri Kepemimpinan yang Baik

Mon Aug 23 , 2021
mgt-logistik.com – Ciri Kepemimpinan yang Baik – Dibutuhkan pemimpin yang baik dalam memimpin dan membuat keputusan yang tepat dalam pengembangan suatu organisasi yang terus bergerak dan bertumbuh lebih baik. Dalam suatu komunitas atau organisasi biasanya dengan mudah mengidentifikasi pemimpin yang kurang baik, namun apakah kita tahu bagaimana mengidentifikasi pemimpin yang […]

You May Like