mgt-logistik.com – Jenis Strategi Penetapan Harga – Terdapat dua pendekatan dalam penetapan harga suatu produk yaitu penetapan harga berbasis pasar dan berbasis biaya. Dalam penetapan berbasis pasar, perusahaan akan lebih mempertimbangkan faktor pasar (konsumen dan pesaing) dalam penetapan harga. Sedangkan penetapan harga berbasis biaya, menempatkan biaya produksi menjadi pertimbangan utama dalam menetapkan harga.
Dalam menggunakan dua basis tersebut diatas, terdapat beragam variasi pendekatan yang daapat dilakukan. Berikut adalah jenis strategi penetapan harga yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan:
Basing-point pricing
Pendekatan basing-point pricing adalah adanya penambahan biaya pengiriman ke konsumen berdasarkan lokasi mereka dari titik panduan tertentu. Semakin jauh lokasinya, semakin besar biaya pengiriman den harga produk akan semakin mahal,
By-product pricing
Merupakan strategi penetapan harga di mana produk sampingan dari suatu proses juga dijual secara terpisah dengan harga tertentu untuk memperoleh pendapatan tambahan. Produk sampingan adalah sesuatu yang dihasilkan sebagai hasil sampingan dari produk utama.
Break-even pricing
Strategi ini adalah strategi perusahaan menetapkan harga jual pada titik impas. Tujuan utama perusahaan umumnya untuk meningkatkan penjualan dan pangsa pasar. Perusahaan dimungkinkan mendapatkan keuntungan dari produk lainnya, sehingga memberikan subsidi dari produk yang labanya nol tersebut.
Captive pricing
Perusahaan menetapkan harga yang berbeda untuk produk utama dengan produk aksesoris. Umumnya, harga produk utama lebih murah daripada aksesori produk. Konsep ini akan mengarahkan konsumen untuk membeli produk aksesoris agar fitur utama pada produk dapat berfungsi dengan lebih baik. Strategi ini mirip dengan strategi freemium, dimana perusahaan menawarkan produk inti secara gratis, tetapi memiliki fitur dasar. Strategi harga ini biasanya diterapkan pada produk-produk perangkat lunak.
Competition-based pricing
Strategi penetapan harga dimana perusahaan menetapkan harga untuk produknya setelah mengamati produk pesaing. Harga jual kemungkinannya dapat sedikit dibawah, sama atau diatas harga kompetitor. Jika menetapkan harga dibawah kompetitor, maka keuntungan per-unitnya akan lebih rendah dibandingkan jika menetapkan harga diatas kompetitor. Hal ini akan berpengaruh kepada satuan unit volume yang dapat terjual.
Discriminatory pricing
Strategi dimana perusahaan akan menetapkan harga yang berbeda terhadap kelompok konsumen yang berbeda untuk jenis produk atau layanan yang sama. Faktor yang menjadi pertimbangannya adalah harga reservasi konsumen, dimana seberapa besar harga maksimum yang bersedia dibayarkan oleh konsumsen. Dalam strategi ini harus bisa dipastikan bahwa konsumen yang mendapatkan harga yang lebih murah, tidak menjual kepada konsumen lain dengan harga yang lebih tinggi.
Freight-absorption pricing
Strategi penetapan harga geografis di mana penjual menyerap semua atau sebagian dari biaya pengiriman untuk mendapatkan bisnis yang diinginkan. Penjual mungkin beralasan bahwa jika bisa mendapatkan lebih banyak bisnis, biaya rata-ratanya akan turun dan lebih dari mengimbangi biaya pengiriman tambahannya. Seringkali dilakukan untuk mengamankan penjualan atau kontrak jangka panjang dengan konsumen.
Loss leader pricing
Strategi ini memberi harga produk lebih rendah dari biaya produksinya untuk menarik konsumen atau menjual produk lain yang lebih mahal. Beberapa perusahaan menggunakan strategi loss leading ketika bertujuan untuk menembus pasar baru untuk mendapatkan pangsa pasar dan untuk meningkatkan penjualan dalam jangka pendek.
Markup pricing
Markup pricing atau disebut juga denga cost-based pricing adalah penetapan harga dimana perusahaan menambahkan nilai keuntungan kedalam setiap unit produk atau layanan yang dijual. Misalnya nilai unit yang dihasilkan adalah Rp.200 per unit dan perusahaan akan menambahkan 10% untuk keuntungan. Maka harga jual produk tersebut adalah Rp.220 per unit.
Peak-load pricing
Strategi penetapan harga dimana perusahaan memberikan harga yang berbeda kepada konsumen sesuai dengan kondisi permintaan. Misalnya pada penerbangan, dimana tiket akan lebih murah pada musim normal daripada musim liburan.
Predatory pricing
Strategi yang menetapkan harga jual lebih rendah (rugi) dalam upaya menghilangkan persaingan dan membangun hambatan masuk. Hal ini dilakukan untuk mengalihkan konsumen dari kompetitor. Setelah pesaing keluar, perusahaan dapat melakukan peningkatan harga. Strategi ini sering dianggap illegal, karena perusahaan dianggap melakukan praktek anti persaingan.
Prestige pricing
Menetapkan harga yang tinggi untuk memberikan kesan produk yang lebih baik atau superior. Seringkali dilakukan perusahaan untuk menargetkan konsumen yang mencari kualitas produk yang baik dan bersedia bayar harga yang tinggi.
Price skimming
Srategi penetapan harga dimana perusahaan menetapkan harga yang tinggi diawal dan menurunkannya secara perlahan. Umumnya strategi ini dilakukan pada produk-produk dari penemuan terbaru atau produk yang sangat terdeferensiasi.
Product line pricing
Penetapan haraga ini melibatkan pemisahan barang dan layanan ke dalam kategori biaya untuk menciptakan berbagai tingkat kualitas yang dirasakan di benak konsumen. Perusahaan mengelompokkan produk ke dalam kategori biaya. Misalnya dengan menetapkan harga dasar untuk produk dengan model dasar, dan akan menawarkan dengan harga tinggi untuk produk dengan kualitas dan fitur yang lebih baik.
Promotional pricing
Menawarkan harga jual yang lebih rendah dari harga yang umumnya, dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan dalam jangka pendek. Misalnya dengan memberikan diskon harga, menawarkan kupon, bundling prioduk atau lainnya.
Target pricing
Proses memperkirakan harga yang kompetitif di pasar dan menerapkan margin keuntungan standar perusahaan pada harga tersebut untuk mencapai biaya maksimum yang dapat dimiliki produk baru. Dalam hal ini, perusahaan menetapkan harga jual terlebih dahulu, lalu kemudian menyesuaikan dengan fitur produk yang ditawarkan.
Uniform-delivered pricing
Strategi ini adalah kebalikan dari strategi basing-point pricing, dimana konsumen akan mebayar dengan harga yang sama tanpa melihat jarak dari titik pengiriman produk.
Value based pricing
Strategi ini adalah menetapkan harga yang sesuai dengan persepsi yang dirasakan konsumen kepada produk yang ditawarkan. Perusahaan dapat melakukannya dengan melihat harga yang ditetapkan oleh kompetitor sebagai pembanding dalam menantukan harga.
Zone pricing
Strategi penetapan harga dimana perusahaan akan menetapkan harga yang berbeda pada zona atau kawasan yang berbeda. Jika berdasarkan lokasi dari pengiriman, maka akan disebut basing point pricing. Selain berdasarkan jarak dari titik pengiriman, terdapat faktor lain juga sebagai pertimbangan dalam menetapkan zona misalnya jumlah pesaing dalam masing-masing wilayah, infrastruktur untuk transportasi dan kepadatan penduduk di wilayah tersebut.