MGT Logistik – Kebutuhan tersier adalah salah satu bagian dari kehidupan yang sering dianggap pelengkap, tapi nyatanya punya peran besar dalam mencerminkan kualitas hidup dan status sosial seseorang. Di era modern seperti sekarang, ketika kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi, muncullah dorongan untuk memenuhi kebutuhan lain yang sifatnya lebih berkaitan dengan kenyamanan, prestise, dan aktualisasi diri. Mungkin kamu pernah berpikir, “Apakah membeli mobil mewah atau liburan ke luar negeri termasuk kebutuhan tersier?” Jawabannya: ya, dan ini lebih dari sekadar gaya-gayaan.
Kamu mungkin juga bertanya-tanya, kenapa orang rela menabung lama, bekerja lebih keras, bahkan berutang hanya untuk memenuhi keinginan yang sebenarnya tidak wajib? Artikel ini akan mengajak kamu memahami secara lebih mendalam apa itu kebutuhan tersier, bagaimana perkembangannya di masyarakat, dan kenapa penting untuk dipahami bukan hanya dari sisi gaya hidup, tetapi juga berdampak pada ekonomi, bisnis, hingga perilaku konsumen. Mari kita bahas satu per satu, dengan cara yang santai tapi tetap membuka wawasan.
Apa Sebenarnya Kebutuhan Tersier Itu?

Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang muncul setelah kebutuhan primer (pangan, papan, dan sandang) serta sekunder (pendidikan, kesehatan, transportasi dasar) terpenuhi. Kebutuhan ini bersifat pelengkap dan meningkatkan kualitas hidup secara emosional atau sosial, bukan untuk bertahan hidup. Contohnya seperti liburan ke luar negeri, memiliki barang bermerek, membeli kendaraan mewah, atau menggunakan jasa asisten pribadi.
Meski tidak wajib, kebutuhan ini tetap penting karena menunjukkan perkembangan ekonomi dan tingkat kesejahteraan seseorang. Ketika kamu mulai berpikir untuk membeli smartphone terbaru padahal yang lama masih berfungsi, itu adalah sinyal bahwa kebutuhan dasar kamu sudah terpenuhi dan kamu bergerak menuju level aktualisasi diri.
Selain itu, kebutuhan tersier tidak selalu berarti kemewahan atau sesuatu yang mahal. Dalam konteks yang lebih sederhana, kebutuhan ini bisa berupa mengikuti kelas hobi seperti melukis, berlangganan layanan streaming premium, atau membeli perlengkapan olahraga favorit. Intinya, kebutuhan tersier muncul ketika seseorang ingin meningkatkan kepuasan batin, memperluas pengalaman hidup, atau menunjukkan identitas dirinya kepada lingkungan sosial. Jadi, kebutuhan tersier adalah bentuk pengembangan diri yang muncul secara alami seiring meningkatnya kemampuan finansial dan kesadaran akan kualitas hidup.
Kenapa Kebutuhan Tersier Berkembang Pesat?
Perkembangan kebutuhan tersier adalah bagian dari perubahan gaya hidup masyarakat. Beberapa alasan utamanya:
- Meningkatnya pendapatan masyarakat
- Pengaruh media sosial dan gaya hidup digital
- Persaingan status sosial dan kebutuhan untuk diakui
- Kemudahan akses barang dan jasa dari seluruh dunia
Zaman dulu, kebutuhan tersier hanya terbatas pada golongan tertentu seperti bangsawan atau orang kaya. Namun sekarang, siapa pun bisa merasakannya—mulai dari beli kopi premium harian hingga traveling ke luar negeri—karena adanya cicilan, paylater, dan promosi digital.
Bedanya dengan Kebutuhan Primer dan Sekunder
Agar pemahamanmu makin jelas, berikut perbedaan antara kebutuhan primer, sekunder, dan tersier dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan ini membantu kamu melihat bahwa kebutuhan tersier adalah bagian dari proses berkembangnya manusia dan bukan berarti konsumtif selama dikelola dengan bijak.
Jenis Kebutuhan | Contoh | Dampak Jika Tidak Dipenuhi |
---|---|---|
Primer | Makanan, tempat tinggal, pakaian dasar | Mengancam kelangsungan hidup atau kesehatan |
Sekunder | Pendidikan, transportasi dasar, fasilitas kesehatan | Tidak mengancam hidup, tetapi mengurangi kenyamanan dan produktivitas |
Tersier | Barang mewah, liburan ke luar negeri, kendaraan premium | Tidak berdampak pada fisik, lebih ke citra sosial dan kepuasan psikologis |
Dari tabel ini, kamu bisa melihat bahwa kebutuhan tersier adalah tingkat kebutuhan yang berfungsi meningkatkan kualitas hidup dan status sosial, bukan kebutuhan dasar untuk bertahan hidup. Selama kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi, kamu berhak menikmati hal-hal yang memberi rasa nyaman, bangga, dan penghargaan terhadap diri sendiri.
Contoh Kebutuhan Tersier dalam Kehidupan Sehari-Hari
Berikut contoh yang sering kamu lihat di sekitar:
- Gadget premium: smartphone flagship, laptop gaming
- Kendaraan mewah: mobil sport, motor besar
- Fashion branded: pakaian desainer, tas bermerek
- Gaya hidup liburan: staycation, wisata ke luar negeri
- Hobi eksklusif: golf, koleksi jam tangan, alat musik mahal
Menariknya, kebutuhan tersier tiap orang bisa berbeda, tergantung gaya hidup, profesi, dan lingkungannya. Misalnya, influencer butuh kamera berkualitas tinggi sebagai bagian dari pekerjaan, sementara pengusaha mungkin memilih jam tangan mahal sebagai simbol profesionalisme.
Apakah Kebutuhan Tersier Selalu Negatif?
Tidak. Selama dikendalikan dengan bijak, kebutuhan tersier justru punya banyak sisi positif:
- Memberi motivasi bekerja lebih keras
- Meningkatkan kualitas hidup dan kebahagiaan
- Mendorong pertumbuhan ekonomi dan industri kreatif
- Menjadi bentuk apresiasi terhadap diri sendiri
Yang jadi masalah adalah ketika kamu memaksakan diri demi terlihat mampu atau takut ketinggalan tren (fear of missing out/FOMO). Ini bisa berujung pada utang yang tidak terkendali dan stres finansial.
Cara Mengelola Kebutuhan Tersier Secara Bijak
Kalau kamu sedang berada di fase ingin meningkatkan kualitas hidup, kamu bisa coba beberapa langkah berikut:
1. Prioritaskan kebutuhan primer dan sekunder dulu Pastikan pemasukan kamu cukup untuk kebutuhan dasar sebelum memikirkan barang mewah atau liburan.
2. Buat anggaran khusus untuk lifestyle Sisihkan persentase tertentu dari penghasilan. Misalnya 10–20% untuk kebutuhan tersier, agar tidak mengganggu tabungan atau dana darurat.
3. Jangan terjebak gengsi Belilah sesuatu karena kamu memang membutuhkan atau menyukainya, bukan karena ingin diakui orang lain.
4. Pakai prinsip “delay gratification” Kalau ingin beli barang mahal, tunggu beberapa minggu atau bulan. Kalau masih ingin, berarti memang penting.
Dampak Kebutuhan Tersier Terhadap Ekonomi dan Bisnis
Kebutuhan tersier adalah pendorong industri kreatif, pariwisata, mode, elektronik, hingga otomotif. Karena permintaan masyarakat terus meningkat, banyak bisnis yang berinovasi menyediakan produk dan layanan yang lebih personal, eksklusif, dan nyaman.
Contoh nyata:
- Industri fashion berkembang dengan brand lokal yang mulai mendunia
- Travel agency meningkat karena lonjakan wisata internasional
- Marketplace menyediakan fitur cicilan untuk barang mewah
- Perusahaan logistik ikut berkembang karena pengiriman produk lifestyle semakin tinggi
Artinya, kebutuhan tersier bukan hanya soal gaya hidup, tapi juga berdampak besar pada ekonomi nasional dan global.
Memahami Bukan Berarti Harus Memiliki Semuanya
Pada akhirnya, kebutuhan tersier adalah bagian wajar dari perkembangan hidup. Tapi kamu tidak perlu memenuhi semuanya untuk dianggap sukses. Yang penting adalah kesadaran untuk memilih mana yang benar-benar bermakna bagi hidupmu, bukan hanya memuaskan ego sesaat.
Kalau kamu punya pengalaman menarik soal memutuskan membeli sesuatu yang sifatnya tersier—atau justru memilih untuk menahan diri—bagikan ceritamu. Bisa jadi pengalamanmu bermanfaat bagi orang lain yang sedang bingung menentukan prioritas.