mgt-logistik.com – Mengenal Ragam Pelatihan Kerja – Pelatihan kerja (in-house training) adalah teknik dimana para pekerja diberikan instruksi langsung untuk melakukan pekerjaan mereka di tempat kerja yang sebenarnya, contohnya staf operasional yang diajarkan langsung kegiatan operasional di lapangan. Para pekerja dapat mempelajari keterampilan yang diperlukan untuk dilakukan dalam kondisi kerja yang sebenarnya dan juga terbiasa dengan lingkungan kerja. Dengan demikian, organisasi tidak perlu menanggung biaya tambahan dalam mendirikan ruang kelas atau simulasi untuk memberikan pelatihan kepada pekerja yang mungkin jauh dari tempat kerja yang sebenarnya.
Metode Pelatihan Kerja
Mengenal ragam pelatihan kerja yang terdiri dari :
Coaching (Pembinaan): Dengan metode ini, atasan atau staf yang berpengalaman memberikan instruksi kepada para pekerja untuk melakukan suatu pekerjaan. Ini adalah pelatihan one-on-one yang dirancang untuk para pekerja di mana mereka dapat menemukan jawaban atas pertanyaan mereka melalui instruksi dan contoh yang diberikan oleh atasan.
Mentoring: Pelatihan ini umumnya diberikan kepada pekerja pada level manajerial, dimana senior atau manajer memberikan arahan / contoh kepada bawahan langsung untuk melaksanakan tugas harian. Ini juga adalah metode pelatihan one-on-one, di mana manajer dianggap sebagai mentor bagi bawahan dan membimbingnya dalam situasi kesulitan.
Job Rotation (Rotasi Pekerjaan): Di bawah rotasi pekerjaan, seorang karyawan dapat dialihkan ke pekerjaan terkait lainnya, dengan tujuan untuk membuatnya bisa mengerjakan jenis pekerjaan yang berbeda.Ini membantunya untuk melepaskan diri dari kejenuhan yang disebabkan oleh melakukan jenis pekerjaan yang sama berulang kali dan juga membantu dalam mengembangkan hubungan baik dengan orang lain dalam organisasi.
Job Instructional Training (Pelatihan Instruksi Kerja): Di bawah pelatihan ini, seorang pelatih merancang program pelatihan langkah demi langkah, di mana pekerja diberi instruksi untuk melakukan pekerjaan sesuai kebutuhan. Pertama, gambaran pekerjaan beserta hasil yang diinginkan dijelaskan kepada peserta pelatihan, dan kemudian keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu ditunjukkan oleh pelatih. Kemudian seorang pekerja diizinkan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan keterampilan atau keahlian yang diperolehnya, dan akhirnya para pekerja diminta untuk memberikan umpan balik dan menanyakan pertanyaan apa pun yang muncul dari program pelatihan.
Understudy (Pengganti): Pada tugas ini, atasan memberikan pelatihan kepada bawahan sebagai asisten atau pengganti yang kemungkinan besar akan melakukan pekerjaan atasan jika terjadi kekosongan akibat pensiun, transfer, promosi, atau lainnya.
Apprenticeship (Magang): Jenis pelatihan ini umumnya diberikan kepada orang-orang di bidang kerajinan, perdagangan dan teknis yang membutuhkan pembelajaran jangka panjang sebelum mereka benar-benar menguasai disiplin ilmu masing-masing. Pelatihan ini merupakan perpaduan antara kelas dan pelatihan di tempat kerja dan dilakukan di bawah pengawasan yang ketat. Ini dapat diperpanjang hingga 3 hingga 4 tahun karena peserta magang harus melalui proses pembelajaran sampai mereka menjadi ahli di bidangnya. Misalnya. Pekerjaan pengrajin, mekanik, listrik, tukang ledeng, pembuat alat, dll harus menjalani jenis pelatihan ini.
Pelatihan di tempat kerja didasarkan pada prinsip “belajar sambil melakukan”, yaitu para pekerja mempelajari pekerjaan sambil melakukannya dalam lingkungan kerja yang sebenarnya. Jenis pelatihan ini bermanfaat bagi pekerja dan organisasi.