MGT Logistik – Menghitung Safety Stock – Mengelola persediaan adalah salah satu aspek paling krusial dalam operasional bisnis, terutama bagi perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur dan ritel. Salah satu elemen kunci dalam manajemen persediaan yang efektif adalah safety stock atau persediaan pengaman. Artikel ini akan membahas strategi menghitung safety stock serta pentingnya dalam menjaga kelancaran operasional bisnis. Kami juga akan menyertakan studi kasus nyata untuk memberikan gambaran lebih jelas.
Pengertian Safety Stock
Safety stock adalah jumlah persediaan tambahan yang disimpan untuk mengantisipasi ketidakpastian dalam permintaan konsumen dan waktu tunggu (lead time) pasokan. Tujuan utama dari safety stock adalah untuk mencegah terjadinya stock out atau kekurangan persediaan yang bisa menyebabkan gangguan dalam operasional bisnis dan hilangnya penjualan.
Mengapa Safety Stock Penting?
- Mencegah Kekurangan Persediaan: Stok pengaman berfungsi sebagai penyangga terhadap perubahan permintaan dan periode pengiriman. Perusahaan seringkali menghadapi masalah dalam manajemen inventaris, seperti perubahan permintaan dan penundaan pasokan. Permintaan pasar yang tidak dapat diprediksi dapat menyebabkan kekurangan komoditas jika persediaan tidak dikelola dengan baik. Dengan safety stock, perusahaan mempunyai cadangan yang dapat dimanfaatkan untuk mengisi kesenjangan tersebut. Hal ini sangat penting terutama dalam bisnis dengan musim puncak atau tren musiman, ketika permintaan mungkin meningkat secara tiba-tiba dan drastis. Stok pengaman memungkinkan bisnis untuk terus memenuhi permintaan klien bahkan ketika pola permintaan berubah secara tidak terduga.
- Menjaga Kepuasan Pelanggan: Kepuasan pelanggan adalah komponen penting kesuksesan perusahaan. Klien yang puas kemungkinan besar akan menjadi pelanggan setia, dan hal ini sangat penting bagi kelangsungan bisnis. Perusahaan dapat menggunakan safety stock untuk menjamin permintaan klien dipenuhi tepat waktu, bahkan ketika rantai pasokan mengalami penundaan atau terjadi peningkatan permintaan yang tidak terduga. Misalnya, jika konsumen membeli suatu produk dan produk tersebut tidak dapat diakses karena kekurangan persediaan, pelanggan dapat memilih pesaing. Ketersediaan stok pengaman memungkinkan dunia usaha menghindari kesulitan ini dan mempertahankan tingkat layanan yang tinggi, memastikan bahwa konsumen tetap senang dan loyal terhadap produk dan layanan yang ditawarkan.
- Mengurangi Risiko Operasional: Banyak elemen dalam rantai pasokan yang dapat menciptakan ketidakpastian, termasuk keterlambatan pengiriman pemasok, perubahan peraturan, bencana alam, dan masalah tak terduga lainnya. Stok pengaman berfungsi sebagai jaring pengaman, memitigasi risiko operasional yang terkait dengan ketidakpastian ini. Perusahaan dengan cadangan persediaan yang besar dapat lebih leluasa dalam menghadapi berbagai kejadian yang mungkin timbul tanpa mengganggu operasional rutin. Misalnya, jika bahan baku datang terlambat dari pemasok, perusahaan dapat melanjutkan produksi dengan menggunakan safety stock yang ada, sehingga memastikan operasional bisnis berjalan lancar dan tanpa gangguan besar.
Strategi Menghitung Safety Stock
Terdapat beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung safety stock. Berikut adalah beberapa metode yang umum digunakan:
- Metode Fixed Safety Stock
Metode ini menggunakan jumlah tetap untuk safety stock berdasarkan pengalaman atau kebijakan perusahaan. Misalnya, perusahaan menetapkan safety stock sebesar 10% dari rata-rata permintaan bulanan. Metode ini sederhana namun kurang fleksibel untuk mengatasi perubahan dalam permintaan atau lead time.
- Metode Safety Stock Berdasarkan Service Level
Service level adalah probabilitas bahwa persediaan akan mencukupi untuk memenuhi permintaan selama lead time. Metode ini mempertimbangkan variasi dalam permintaan dan lead time serta tingkat pelayanan yang diinginkan. Rumus yang digunakan adalah:
Safety Stock=Z×σLT
Di mana:
- Z adalah nilai dari distribusi normal yang berkaitan dengan service level yang diinginkan.
- σLT adalah deviasi standar dari permintaan selama lead time.
- Metode Safety Stock Berdasarkan Variabilitas Permintaan dan Lead Time
Metode ini lebih kompleks karena mempertimbangkan variasi baik dalam permintaan maupun lead time. Rumusnya adalah:
Safety Stock=Z×(σ²Demand×LT)+(σLT² ×(Average Demand)²)
Di mana:
- 𝞼Demand adalah deviasi standar dari permintaan.
- LT adalah lead time rata-rata.
- 𝞼LT adalah deviasi standar dari lead time.
Studi Kasus:
Salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi komponen elektronik. Perusahaan ini mengalami masalah kekurangan persediaan yang menyebabkan terganggunya produksi dan keterlambatan pengiriman kepada pelanggan. Untuk mengatasi masalah ini, manajemen memutuskan untuk menerapkan strategi safety stock.
langkah-Langkah yang diambil:
1. Analisis Permintaan dan Lead Time
Perusahaan mengumpulkan data permintaan harian dan lead time pengiriman dari pemasok selama satu tahun terakhir. Dari data tersebut, mereka menghitung rata-rata permintaan harian, deviasi standar permintaan, rata-rata lead time, dan deviasi standar lead time.
2. Menentukan Service Level
Manajemen perusahaan menetapkan service level sebesar 95%, yang berarti mereka ingin memastikan bahwa 95% dari waktu, persediaan mencukupi untuk memenuhi permintaan selama lead time.
3. Menghitung Safety Stock
Dengan menggunakan metode berdasarkan variabilitas permintaan dan lead time, mereka menghitung safety stock sebagai berikut:
Z \text{ untuk 95% service level} = 1.65
Rata-rata permintaan harian (D) = 100 unit Deviasi standar permintaan harian (𝜎𝐷𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑) = 20 unit Rata-rata lead time (𝐿T) = 5 hari Deviasi standar lead time (𝜎𝐿𝑇) = 2 hari
SafetyStock=1.65×(20²×5)+(2²×100²)SafetyStock=1.65×√(400×5)+√(4×10000) SafetyStock=1.65×√2000+40000SafetyStock=1.65×√42000SafetyStock=1.65×204.94 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘=338.15
Jadi, Perusahaan menetapkan safety stock sebesar 338 unit.
Implementasi dan Hasil:
Setelah mengimplementasikan safety stock sebesar 338 unit, perusahaan mengalami peningkatan signifikan dalam kelancaran operasional. Kekurangan persediaan berkurang drastis, produksi berjalan lebih stabil, dan kepuasan pelanggan meningkat karena pengiriman tepat waktu. Manajemen juga melakukan review berkala untuk menyesuaikan safety stock sesuai perubahan dalam permintaan dan lead time.
Kesimpulan
Menghitung safety stock dengan tepat adalah strategi penting dalam manajemen persediaan untuk mengatasi ketidakpastian dan menjaga kelancaran operasional. Dengan menggunakan metode yang sesuai dan mempertimbangkan variabilitas dalam permintaan dan lead time, perusahaan dapat menghindari kekurangan persediaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Studi kasus menunjukkan bahwa penerapan safety stock yang tepat dapat membawa dampak positif bagi operasional dan kinerja bisnis secara keseluruhan.