Logistik – Pengertian SCOR Model – SCOR Model adalah singkatan dari The Supply Chain Operations Reference Model. Model ini dikembangkan oleh Supply Chain Council (sekarang menjadi bagian dari APICS) sebagai kerangka kerja yang komprehensif untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasok. SCOR Model menggabungkan proses bisnis, metrik kinerja, praktik terbaik, dan teknologi untuk membantu organisasi dalam meningkatkan operasi rantai pasok mereka.
Secara pengertian, SCOR Model adalah sebuah metode pendekatan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja dari sebuah supply chain.
Sejarah SCOR Model
Apa Itu SCOR Model?
SCOR Model adalah sebuah metode yang dikembangkan oleh Supply Chain Council atau Dewan Rantai Suplai. Model ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasok. SCOR Model menggabungkan proses bisnis, metrik kinerja, praktik terbaik, dan teknologi untuk membantu organisasi meningkatkan operasi rantai pasok mereka.
Sejarah dan Pengembangan SCOR Model
Supply Chain Council adalah sebuah lembaga nonprofit yang didirikan pada tahun 1996, digagas oleh beberapa organisasi dan perusahaan terkemuka. Tujuan utama dari pendirian lembaga ini adalah untuk menciptakan standar referensi bagi operasi rantai pasok yang dapat diterapkan oleh berbagai industri.
Perusahaan pemrakarsa dari Supply Chain Council antara lain:
- Bayer
- Procter & Gamble
- Lockheed Martin
- Compaq
- Rockwell Semiconductor
- Texas Instruments
- Nortel
- 3M
- Pittiglio, Rabin, Todd, & McGrath (PRTM)
- Cargill
- AMR (Advance Manufacturing Research)
Pada awal berdirinya, dewan rantai pasok ini memiliki anggota sebanyak 69 perusahaan. Seiring berjalannya waktu dan dengan semakin diakuinya manfaat dari SCOR Model, jumlah anggota Supply Chain Council telah berkembang mencapai 1000 perusahaan.
Perkembangan SCOR Model
Pengertian scor model – Mgt Logistik
Kelebihan dari SCOR model adalah sebagai kemampuannya untuk mengintegrasikan Business Process Reengineering (BPR), benchmarking dan Best Practice Analyze (BPA) ke dalam kerangka kerja supply chain.
SCOR model adalah metode yang terus berevolusi dan dapat dikembangkan terus metriks-metriks di dalamnya dengan fleksibel sesuai kebutuhan tiap supply chain.
Berikut ini gambaran proses kunci dalam SCOR Model yaitu plan, source, make, deliver dan return yang berada dalam proses mata rantai.
Level dalam SCOR Model
Pengertian scor model – Mgt Logistik
Menurut Supply Chain Council (2010), ada 4 level tahapan pemetaan SCOR version 10.0, yaitu: Top Level (Level 1), Configuration Level (Level 2), Process Element Level (Level 3), dan Implementation Level (Level 4).
Level 1
Pengertian scor model – Mgt Logistik
Level 1, mendefinisikan ruang lingkup dan isi dari SCOR model.
Setidaknya ada 5 proses kunci dalam top level pertama ini yaitu plan, source, make, deliver dan return lalu mengukur metrik kinerja.
Hasil pengukuran metrik yang didapatkan kemudian di compare dengan target perusahaan untuk mengetahui apakah kinerja supply chain sudah mencapai target atau belum.
Berikut ini proses kunci tersebut.
Plan
Perencanaan: Sebuah proses untuk menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran (supply and demand) dalam rangka membangun strategi terbaik dari tiap aktivitas rantai pasok sambil tetap menyesuaikan aturan bisnis yang berlaku.
Pada perencanaan ini segalanya dikalkulasikan dari mulai tingkat efisiensi dan resiko bisnis yang akan dihadapi.
Source
Sumber : Proses yang melakukan pengumpulan dan pengadaan material barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan yang sebelumnya telah direncanakan.
Make
Membuat (make): Proses yang mengubah barang ke tahap penyelesaian (Mengolah, memproduksi, dan melakukan packaging finish good) untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan.
Deliver
Pengiriman (deliver): Proses yang pendistribusian barang jadi dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Di sini, termasuk manajemen pemesanan, manajemen gudang seperti pengemasan produk sesuai prosedur perusahaan. Manajemen transportasi seperti melakukan pengiriman dengan transportasi yang tepat dan tepat waktu – untuk memenuhi kebutuhan yang direncanakan.
Return
Return adalah proses pengelolaan pengembalian barang.
Di tahap supplier, bahan baku yang tidak sesuai permintaan dari perusahaan dan menyediakan transportasi untuk pengiriman bahan baku pengganti. Pembuatan klaim atas bahan baku yang tidak sesuai permintaan ke pemasok di tahap manufaktur. Pengelolaan klaim atas finish good yang tak sesuai di tahap distributor. Dan hingga pembuatan klaim atas produk akhir yang rusak di tahap pengecer.
Level 2
Level 2, merupakan tahap konfigurasi. Pada level kedua ini setiap proses inti dalam SCOR akan ditampilkan lebih rinci dari proses-proses mata rantai suplai perusahaan.
Hal itu dimulai dari proses yang berkaitan dengan pemasok, aktivitas produksi dan distribusi hingga produk yang diterima oleh konsumen. Terdapat pengklasifikasian proses seperti berikut:
1 = Make-to-stock
2 = Make-to-order
3 = Engineering-to-order
4 = Retail product
Level 3, merupakan tahap dekomposisi proses-proses yang ada pada rantai pasok menjadi elemen-elemen yang mendefinisikan kemampuan perusahaan untuk berkompetisi.
Level 4, merupakan tahap implementasi yang memetakan program-program penerapan secara spesifik serta mendefinisikan perilaku-perilaku untuk mencapai competitive advantage dan beradaptasi terhadap perubahan kondisi bisnis.
Metriks dalam SCOR Model
Pengertian scor model – Mgt Logistik
Metriks adalah sebuah alat untuk mengukur kinerja standar dari proses-proses dalam supply chain. Salah satu syarat utama pengukuran kinerja ini adalah reliable dan valid. Reliability berhubungan dengan konsistensi dari instrumen-instrumen penelitian. Sementara validitas berhubungan dengan ketepatan definisi dari sebuah variabel.
SCOR model memberikan ruang bagi para peneliti untuk melakukan penyesuaian atau kustomisasi terhadap tipe industri masing-masing.
Atribut Kinerja
Pengertian scor model – Mgt Logistik
Atribut Kinerja berhubungan dengan strategi perusahaan. Setiap atribut akan memiliki tolok ukur masing-masing dalam Metriks SCOR Model. Berikut ini adalah atribut yang sering ada dalam metriks standard dari SCOR Model:
Reliability berkaitan dengan kemampuan melaksanakan setiap pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan. Fokus dari reliability adalah ketepatan waktu, ketepatan kuantitas dan ketepatan kualitas.
Responsiveness berkaitan dengan kecepatan waktu respon setiap pelaksanaan fungsi-fungsi yang berada di setiap mata rantai.
Agility berkaitan dengan kemampuan untuk fleksibel dan beradaptasi dalam menghadapi setiap perubahan yang dipicu oleh faktor eksternal.
Cost berkaitan dengan biaya-biaya di dalam Supply chain. Termasuk di dalamnya terdapat labor costs, material costs, management and transportation costs.
Asset Management Efficiency atau efisiensi dalam pengelolaan asset berkaitan dengan utilitas nilai suatu barang, penyusutan inventori, insourcing vs outsourcing dll.
Berikut ini contoh metriks tiap level beserta atribut kinerja (Performance Attribut):
Baca juga tentang artikel logistik lainnya
Penjelasan yang lengkap dan jelas, bisa ijin copas?
apa itu SCOR Model dalam Manajemen Rantai Pasok?