MGT Logistik – Pengertian Standard Costing – Dalam dunia bisnis yang kompetitif, pengelolaan biaya produksi menjadi salah satu faktor kunci dalam menjaga profitabilitas perusahaan. Standard Costing dan Actual Costing adalah dua metode yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur dan mengendalikan biaya produksi mereka. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan pengertian dari kedua metode ini serta menyoroti perbedaan utama antara keduanya.
Standard Costing: Apa itu?
1. Pengertian Standard Costing
Standard Costing adalah metode yang digunakan oleh perusahaan untuk menghitung biaya produksi yang seharusnya terjadi dalam proses produksi. Ini melibatkan perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead berdasarkan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Standar ini dapat berupa harga standar bahan baku, tarif upah tenaga kerja, dan tingkat overhead yang diharapkan.
2. Langkah-langkah dalam Standard Costing
Proses Standard Costing melibatkan beberapa langkah, yaitu:
- Penetapan Standar: Pertama, perusahaan harus menetapkan standar biaya untuk setiap elemen produksi. Ini melibatkan penetapan harga standar untuk bahan baku, tarif upah tenaga kerja, dan tingkat overhead.
- Penghitungan Biaya Standar: Setelah penetapan standar, perusahaan menghitung biaya standar total yang seharusnya terjadi untuk setiap produk atau proses produksi.
- Perbandingan dengan Aktual: Selanjutnya, perusahaan membandingkan biaya aktual dengan biaya standar yang telah ditetapkan. Perbedaan antara biaya aktual dan biaya standar disebut sebagai selisih.
- Analisis Selisih: Terakhir, perusahaan menganalisis selisih antara biaya aktual dan biaya standar untuk menentukan penyebab perbedaan tersebut. Ini membantu perusahaan dalam mengidentifikasi area di mana mereka harus melakukan perbaikan.
Actual Costing: Apa itu?
1. Pengertian Actual Costing
Actual Costing, seperti namanya, adalah metode yang menghitung biaya produksi berdasarkan biaya aktual yang terjadi selama proses produksi. Ini berarti bahwa perusahaan menggunakan biaya aktual untuk bahan baku, upah tenaga kerja, dan overhead dalam menghitung biaya produksi.
2. Keuntungan Actual Costing
Keuntungan utama dari Actual Costing adalah bahwa ini memberikan gambaran yang akurat tentang biaya produksi. Dalam situasi di mana biaya bahan baku atau upah tenaga kerja berfluktuasi secara signifikan, Actual Costing dapat memberikan informasi yang lebih relevan daripada Standard Costing.
Perbedaan Utama Antara Standard Costing dan Actual Costing
Perbedaan antara Standard Costing dan Actual Costing adalah kunci untuk memahami bagaimana kedua metode ini memengaruhi pengukuran biaya produksi dan pengambilan keputusan dalam dunia bisnis. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:
1. Standar vs. Aktual
- Standard Costing: Dalam Standard Costing, biaya produksi dihitung berdasarkan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Standar ini mencakup harga standar bahan baku, tarif upah tenaga kerja, dan tingkat overhead yang diharapkan. Dengan kata lain, perhitungan biaya dilakukan dengan menggunakan angka-angka yang dianggap ideal atau “standar” untuk setiap elemen biaya.
- Actual Costing: Sebaliknya, Actual Costing menghitung biaya produksi berdasarkan biaya aktual yang terjadi selama proses produksi. Ini mencakup biaya aktual untuk bahan baku, upah tenaga kerja aktual, dan biaya overhead yang sebenarnya terjadi. Dalam Actual Costing, perusahaan mengukur biaya produksi sesuai dengan apa yang benar-benar terjadi di lapangan.
2. Tingkat Kepresisian
- Standard Costing: Metode ini cenderung memberikan hasil yang kurang presisi. Hal ini disebabkan karena perhitungan biaya didasarkan pada standar yang mungkin tidak selalu mencerminkan kenyataan. Variasi yang terjadi antara standar dan kenyataan sering kali menghasilkan selisih yang disebut sebagai “selisih standar.”
- Actual Costing: Actual Costing memberikan hasil yang lebih akurat. Karena menggunakan data aktual, metode ini memberikan gambaran yang lebih tepat tentang biaya produksi yang sebenarnya terjadi. Ini membuatnya lebih relevan dalam situasi di mana biaya bahan baku atau upah tenaga kerja berfluktuasi secara signifikan.
3. Pengambilan Keputusan
- Standard Costing: Standard Costing digunakan untuk mengukur kinerja berdasarkan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam hal ini, perusahaan membandingkan biaya aktual dengan biaya standar dan menganalisis selisihnya. Analisis selisih dapat membantu dalam mengidentifikasi area di mana perusahaan harus melakukan perbaikan untuk mencapai standar yang telah ditetapkan.
- Actual Costing: Actual Costing memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kinerja aktual. Data biaya aktual digunakan untuk mengukur kinerja, yang dapat memberikan wawasan yang lebih realistis tentang bagaimana biaya produksi berdampak pada profitabilitas perusahaan. Ini dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan data aktual.
Pemahaman perbedaan utama antara Standard Costing dan Actual Costing penting dalam konteks pengelolaan biaya produksi dan pengambilan keputusan bisnis. Standard Costing bergantung pada standar yang telah ditetapkan sebelumnya dan mungkin kurang akurat, sementara Actual Costing menggunakan data aktual untuk perhitungan biaya. Pilihan metode ini harus disesuaikan dengan karakteristik bisnis masing-masing dan tujuan pengukuran biaya produksi yang diinginkan.
Dalam artikel ini, kami telah menjelaskan pengertian Standard Costing dan Actual Costing, serta menyoroti perbedaan utama antara keduanya. Standard Costing mengandalkan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, sementara Actual Costing menggunakan biaya aktual. Pilihan metode ini dapat memengaruhi pengambilan keputusan perusahaan dalam mengelola biaya produksi.