Mgt-logistik – Ekonomi – Rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan untung (laba) dari pendapatan yang berhubungan dengan penjualan, aset dan ekuitas.
Yang digunakan dalam rasio profitabilitas diantaranya margin laba kotor, margin laba bersih, return on asset, return on equity, return on sales, dan return on capital employed.
Fungsi dari rasio profitabilitas adalah untuk menunjukkan seberapa baiknya perusahaan dijalankan. Dari rasio ini, perusahaan bisa melihat berapa banyak peruntungan laba dari operasi perusahaan. Investor bisa melihat progress perusahaan dari rasio profitabilitas ini.
Dalam perhitungan jika nilai tinggi maka perusahaan akan dinilai baik. Dengan itu perusahaan dinilai mampu menjalankan fungsi manajemen perusahaan dengan baik dan efektif.

Manfaat Rasio Profitabilitas
- Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
- Memahami posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
- Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.
- Memahami besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
- Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
Jenis-Jenis dari Rasio Profitabilitas
1. Margin laba kotor
Marjin laba kotor berfungsi untuk menghitung kelebihan laba kotor atas pendapatan dari penjualan. Dari marjin laba kotor perusahaan akan tahu besar laba yang diperoleh perusahaan dengan mempertimbangkan biaya produksi barang dan jasa.
2. Marjin laba bersih
Marjin laba bersih disebut juga sebagai rasio margin laba. Rasio ini diperoleh dari perhitungan persentase kelebihan laba bersih setelah pajak terhadap pendapatan penjualan.
Semakin tinggi Net profit margin maka semakin baik operasi suatu perusahaan. Net profit margin dihitung dengan rumus berikut ini.
Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak / Penjualan
3. Rasio pengembalian aset atau sering disebut sebagai return on asset ratio
return on asset ratio adalah rasio yang menunjukkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan keseluruhan sumber daya atau total aset.
Rasio ini akan membantu manajemen dan investor untuk mengetahui seberapa baik suatu perusahaan mampu mengkonversi investasinya pada aset menjadi keuntungan atau laba (profit).
Tingkat Pengembalian Aset ini sesungguhnya juga dapat dianggap sebagai imbal hasil investasi (return on investment) terhadap suatu perusahaan karena pada umumnya aset modal (capital assets) seringkali merupakan investasi terbesar bagi kebanyakan perusahaan.
4. Rasio pengembalian penjualan
Yang dimaksud dengan rasio pengembalian penjualan yaitu rasio yang menunjukkan berapa banyak keuntungan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan setelah membayar biaya-biaya variabel produksi.
Yang dimaksud dengan biaya-biaya produksi yaitu upah tenaga kerja, bahan baku dan lainnya.
Boleh dikatakan rasio pengembalian penjualan adalah rasio tingkat keuntungan dari hasil penjualan per rupiahnya. Rasio seperti ini juga sering disebut sebagai marjin operasional.
5. Pengembalian modal yang digunakan (Return on capital employed)
Roce adalah singkatan dari return on capital employed. Roce digunakan untuk mengukur keuntungan yang diperoleh perusahaan dari modal yang digunakan.
Bentuknya berupa persentase (%). Roce bisa menunjukkan efisiensi dari profitabilitas investasi modal perusahaan.
Roce bisa diperoleh dari perhitungan modal yang digunakan sama dengan penambahan antara ekuitas perusahaan dengan kewajiban tidak lancar.
Jadi betapa pentingnya mengetahui rasio profitabilitas dalam perusahaan. Hal ini akan menarik para investor untuk berinvestasi untuk perusahaan.
artikelnya sangat bermanfaat