PP Construction & Investment adalah perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur dan properti di negara ini sejak didirikan pada tahun 1953.
Sejarah Perusahaan
Perusahaan ini didirikan oleh Bank Industri Negara pada tanggal 26 Agustus 1953 dengan nama NV Pembangunan Perumahan. Proyek pertama yang dikerjakan oleh perusahaan ini adalah pembangunan kompleks rumah dinas Semen Gresik. Perusahaan ini kemudian ditugaskan untuk mengerjakan sejumlah proyek yang didanai dengan hasil pampasan perang dari Jepang, seperti pembangunan Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel, Ambarukmo Palace Hotel, dan Samudera Beach Hotel.
Pada tahun 1971, pemerintah mengubah status perusahaan ini menjadi persero. PP Construction & Investment berekspansi ke bisnis properti pada tahun 1991 dengan menyewakan ruangan yang ada di kantor pusatnya dan mengembangkan sebuah perumahan di Cibubur. Selain itu, perusahaan ini juga membentuk sejumlah perusahaan patungan, antara lain PT PP-Taisei Indonesia Construction, PT Mitracipta Polasarana, dan PT Citra Waspphutowa.
Prestasi dan Inovasi
Pada tahun 1993, PP Construction & Investment menjadi perusahaan konstruksi pertama di Indonesia yang berhasil mendapat sertifikasi ISO 9001. Kemudian, pada tahun 2004, Koperasi Karyawan Pemegang Saham Pembangunan Perumahan (KKPSPP) memegang minoritas saham perusahaan ini. PP Construction & Investment juga menerbitkan buku “Prinsip-Prinsip Kontraktor” pada tahun yang sama, yang menjadi buku panduan bagi perusahaan konstruksi di Indonesia.
Pada tahun 2008, PP Construction & Investment meluncurkan PP University sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bagi para pegawainya. Prinsip konstruksi hijau mulai diterapkan pada tahun yang sama untuk mengurangi dampak negatif konstruksi terhadap lingkungan. Kemudian, pada tanggal 9 Februari 2010, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.
Ekspansi dan Diversifikasi
Pada tahun 2011, PP Construction & Investment berhasil menyelesaikan proyek investasi pertamanya, yakni pembangunan PLTG berkapasitas 65 MW di Talang Duku, Sumatera Selatan. Proyek pembangunan New Tanjung Priok dengan nilai proyek sebesar Rp 8,2 triliun dimulai pada tahun 2012. Selain itu, perusahaan ini juga mengerjakan proyek pembangunan di tujuh bandara di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2013, PP Construction & Investment mengakuisisi PT PP Dirganeka dan mengubah namanya menjadi PT PP Pracetak. Divisi Properti dibentuk pada tahun yang sama, sementara kantor cabang dibuka di Pulau Sulawesi. Akuisisi lainnya dilakukan pada tahun 2014 terhadap PT Prima Jasa Aldo Dua yang kemudian diubah namanya menjadi PT PP Peralatan. Pada tanggal 19 Mei 2015, PT PP Properti resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.
Transformasi dan Pengembangan
Pada tahun 2016, PP Construction & Investment memisahkan Divisi Bisnis Energi dan Divisi Bisnis Infrastruktur menjadi dua perusahaan tersendiri, yaitu PT PP Energi dan PT PP Infrastruktur. Pada tahun yang sama, perusahaan ini menjadi perusahaan konstruksi pertama di Indonesia yang menerapkan Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis SAP.
Pada tahun 2018, PP Construction & Investment menjadi BUMN pertama di Indonesia yang meluncurkan surat berharga perpetual.
PP Construction & Investment terus berkembang dan berinovasi untuk menjadi pemimpin dalam industri konstruksi dan investasi di Indonesia, menjaga komitmennya terhadap kualitas, keberlanjutan, dan kepuasan pelanggan.