MGT Logistik – Rumus reorder point mungkin masih terasa asing bagi sebagian pebisnis pemula, padahal istilah ini punya peran besar dalam menjaga kelancaran usaha. Di balik toko kelontong, minimarket, atau bahkan bisnis online, rumus reorder point bekerja secara diam-diam agar barang selalu tersedia di rak tanpa berlebih atau malah kosong. Membayangkan Kamu memiliki toko bahan pokok di pinggir jalan raya, tentu tidak mau tiba-tiba kehabisan stok beras atau minyak goreng ketika pelanggan datang berbondong-bondong. Dengan rumus reorder point, Kamu bisa memastikan hal itu tidak terjadi, karena perhitungan sederhana ini membantu menentukan kapan waktu yang tepat memesan barang kembali.
Banyak pelaku usaha kecil sering merasa repot setiap kali stok barang tiba-tiba menipis. Tanpa adanya rumus reorder point, mereka hanya mengandalkan perkiraan dan kebiasaan yang sering kali tidak akurat. Hasilnya, kadang barang yang seharusnya laku cepat malah habis lebih dulu, sementara barang lain menumpuk di gudang berdebu. Rumus reorder point muncul sebagai penyelamat. Dengan memahami cara kerja rumus reorder point, Kamu bisa menghitung kebutuhan secara logis berdasarkan data, bukan sekadar firasat. Hal ini membantu arus kas tetap lancar karena belanja stok sesuai kebutuhan.
Penerapan rumus reorder point juga bisa membuat bisnismu terlihat lebih profesional. Banyak pelanggan tidak sadar betapa rapi dan teraturnya stok barang di sebuah toko. Mereka hanya melihat rak selalu penuh, barang tersedia, dan pesanan cepat dikirim. Padahal, di balik itu semua, rumus reorder point yang bekerja. Bagi Kamu yang punya target mengembangkan usaha lebih besar, kebiasaan menghitung rumus reorder point sejak dini bisa menjadi pondasi manajemen persediaan yang kuat. Dengan strategi ini, Kamu tak perlu khawatir lagi kehabisan stok di saat mendesak.
Manfaat Rumus Reorder Point untuk Bisnis Kecil dan Menengah

Banyak yang bertanya, seberapa penting sebenarnya rumus reorder point bagi bisnis yang masih kecil? Jawabannya: sangat penting! Rumus reorder point membantu Kamu menjaga stok barang sesuai pergerakan permintaan di lapangan. Dalam skala UMKM, modal usaha sering terbatas, sehingga setiap rupiah harus dikelola sebaik mungkin. Tanpa rumus reorder point, modal bisa terjebak di stok barang yang menumpuk, padahal uangnya bisa diputar untuk kebutuhan lain.
Contohnya, Kamu punya toko sembako di area padat penduduk. Rata-rata penjualan gula pasir bisa mencapai 20 kg per hari. Waktu tunggu pemasok biasanya 4 hari. Dengan rumus reorder point, perhitungan Kamu jadi sederhana: 20 kg x 4 hari = 80 kg. Artinya, ketika stok gula Kamu tinggal 80 kg, saatnya memesan lagi agar barang tidak kosong. Perhitungan rumus reorder point juga bisa ditambahkan safety stock, yaitu stok cadangan untuk berjaga-jaga kalau permintaan tiba-tiba melonjak atau pemasok terlambat mengirim.
Selain mengamankan stok, rumus reorder point juga berperan penting dalam mengatur ruang gudang. Barang datang sesuai jadwal, stok selalu berputar, dan gudang tetap rapi. Bisnis pun terhindar dari kerugian akibat barang basi atau kadaluwarsa. Inilah kelebihan rumus reorder point dibandingkan manajemen stok secara manual yang hanya mengandalkan kebiasaan. Bahkan, banyak usaha grosir dan retail modern yang menggandeng software akuntansi untuk membantu menghitung rumus reorder point secara otomatis agar lebih praktis.
Langkah Praktis Menghitung Rumus Reorder Point
Agar rumus reorder point berjalan dengan benar, data yang Kamu punya harus akurat. Biasakan mencatat rata-rata penjualan harian secara detail. Catat juga lead time, yaitu waktu yang dibutuhkan barang sampai ke tangan Kamu sejak pemesanan dilakukan. Kedua angka inilah yang menjadi kunci rumus reorder point. Misalnya, bisnis minuman kemasan di toko Kamu terjual rata-rata 100 botol per hari, sementara lead time pemasok adalah 3 hari. Maka rumus reorder point = 100 x 3 = 300 botol. Jadi saat stok sudah tinggal 300 botol, segera hubungi pemasok.
Bagi Kamu yang masih menghitung secara manual, rumus reorder point bisa ditulis di buku catatan atau file spreadsheet sederhana. Namun, kalau bisnismu makin berkembang, sebaiknya gunakan aplikasi manajemen stok agar data bisa dipantau real-time. Banyak software yang menyediakan fitur rumus reorder point, mulai dari aplikasi gratis hingga berbayar. Teknologi ini membuat Kamu lebih cepat mengambil keputusan kapan waktunya memesan ulang.
Selain itu, jangan lupa diskusikan rumus reorder point dengan tim penjualan atau karyawan di toko. Berikan pemahaman bahwa stok barang tidak boleh dipesan hanya karena rak terlihat kosong sebagian. Rumus reorder point lah yang menjadi acuan utama. Dengan perhitungan ini, belanja stok jadi lebih terkontrol dan tidak menguras modal secara berlebihan. Pelanggan senang, bisnis pun tetap jalan tanpa hambatan.
Tanya Jawab Rumus Reorder Point
Q: Kenapa rumus reorder point penting meski bisnis masih skala rumahan? A: Karena rumus reorder point menjaga stok tetap aman tanpa membuat modal Kamu terjebak di gudang. Bisnis rumahan pun tetap butuh manajemen stok.
Q: Bagaimana kalau permintaan tiba-tiba melonjak drastis? A: Gunakan safety stock di luar rumus reorder point utama untuk mengantisipasi lonjakan permintaan mendadak.
Q: Apa harus pakai software untuk menghitung rumus reorder point? A: Tidak wajib. Rumus reorder point bisa dihitung manual, tapi software memudahkan Kamu memantau data stok secara cepat dan praktis.
Q: Seberapa sering rumus reorder point harus diperbarui? A: Sebaiknya evaluasi rumus reorder point sebulan sekali atau jika ada perubahan signifikan pada penjualan.
Ringkasan
Memahami rumus reorder point bukan hanya tugas manajer gudang atau staf operasional, tapi juga tanggung jawab setiap pemilik usaha yang ingin usahanya berjalan lancar. Dengan perhitungan yang tepat, Kamu bisa menghemat biaya operasional, meminimalisir risiko kehabisan stok, dan menjaga arus kas agar tetap sehat. Rumus reorder point juga membantu Kamu bersaing dengan toko lain karena pelanggan tidak perlu pindah ke kompetitor hanya karena barang habis.
Jadi, mulai sekarang, jangan ragu menerapkan rumus reorder point meski bisnismu masih berskala kecil. Kalau Kamu punya cara atau pengalaman menarik soal mengatur stok menggunakan rumus reorder point, bagikan di kolom komentar. Diskusi ini bisa jadi referensi bermanfaat untuk pelaku usaha lain yang sama-sama ingin bisnisnya tumbuh tanpa kekhawatiran kehabisan barang.
