Sido Muncul – Jamu Indonesia yang Mendunia

mgt-logistik.com – Ny Rakhmat Sulistio adalah sosok dibalik lahirnya Tolak Angin dari Sido Muncul. Wanita kelahiran 13 Agustus 1897 ini telah memulai bisnis jamunya sejak tahun 1940. Namun demikian, sebelum memulai bisnis jamu, ia terpaksa menutup bisnisnya dan pindah akibat berbagai perang yang terjadi di tahun 1900an. Beberapa bisnis yang sempat dibuat adalah usaha pemerahan susu sapi di Ambarawa bernama Melkrey, toko roti dengan nama Roti Muncul di Solo pada tahun 1930an, lalu kemudian di Yogyakarta memproduksi Jamu Tujuh Angin, yang merupakan jamu hasil olahan rempah-rempah dan herbal dari alam. Baru kemudian didirikanlah usaha jamu rumahan bernama “Sido Muncul” pada tahun 1951 di Semarang. Sido muncul sendiri memiliki arti “impian yang terwujud”.

Diawali dengan produksi rumahan dengan tiga orang karyawan, kini Tolak Angin dari Sido Muncul sudah menjadi Jamu Indonesia yang mendunia. Saat awal berdiri, proses pembuatan jamu masih tradisional dengan menumbuk bahan dasar jamu menggunakan alu dan lumpang. Banyaknya permintaan akan kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong perusahaan memproduksi jamu dalam bentuk serbuk.

Tahun 1970 menjadi penanda perubahan Sido Muncul dari industri jamu tradisional menjadi industri jamu modern. Proses ini terjadi setelah Ny. Rakhmat Sulistio memutuskan pensiun dari bisnis ini, dan memberikan kewenangan kepada anaknya Desy Sulistio untuk memimpin pabrik dan melakukan pengembangan. Hal pertama yang diubah adalah bentuk usaha jamu, dari Persekutuan Komanditer pada tahun 1970 menjadi Perseroan Terbatas pada tahun 1975 dengan nama industri jamu dan farmasi PT Sido Muncul, serta proses produksi dengan pemasaran dipisah dan dilakukan oleh PT yang berbeda.

Pengembangan kedua adalah penambahan karyawan untuk menangani proses produksi pabrik yang meningkat. Yang ketiga adalah kemasan produk, dari jamu yang sebelumnya dikemas dengan menggunakan kertas perkamen, diganti dengan menggunakan kemasan plastik, agar tidak mudah sobek dan dapat lebih tahan lama.

Perusahaan juga melakukan pengembangan produk dengan diversifikasi produk jamu dengan mengubah bentuk jamu menjadi bermacam-macam bentuk seperti kapsul, tablet dan cairan. Tahun 1992 perusahaan mulai membenahi strategi penjualannya dan mengembangkan Tolak Angin bentuk cair.Hadirnya Tolak Angin cari ini salah satunya terinspirasi dari obat batuk cair yang lebih praktis dikonsumsi. Pada tahun 2000, perusahaan mendapatkan Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik dari Departemen Kesehatan (CPOB). Dengan sertifikat ini, produk perusahaan resmi sejajar dan bersaing dengan produk obat-obatan yang dihasilkan oleh industri farmasi.

Perusahaan yang kini memproduksi lebih dari 250 jenis produk dalam berbagai bentuk ini sudah di ekspor ke lebih dari 12 negera di 5 benua. Ini membuat Sido Muncul menjadi perusahaan jamu terdepan di Indonesia yang mendunia.

Bahkan untuk kesekian kalinya, Sido Muncul telah masuk ke dalam “Best of The Best” 50 perusahaan terbaik versi majalah Forbes Indonesia pada tahun 2020.

martin nababan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Tips Memulai Bisnis Food Truck

Thu Nov 25 , 2021
mgt-logistik.com – Tips Memulai Bisnis Food Truck – Saat ini semakin banyak bermunculan konsep menjual kuliner dengan menggunakan kendaraaan dengan desain yang menarik atau yang disebut juga dengan food truck. Inovasi ini banyak dilakukan untuk menjawab tantangan yang ada dalam industri kuliner yang semakin hari terus bertambah ramai. Mobilitas menjadi […]

You May Like