Menjaga retensi pelanggan adalah hal yang penting untuk dilakukan perusahaan. Retensi pelanggan sendiri merupakan posisi dimana jumlah pelanggan yang berbisnis dengan perusahaan pada akhir tahun yang dinyatakan dalam persentase dari pelanggan yang masih aktif dari awal tahun.
Retensi pelanggan itu sendiri adalah menjaga hubungan bisnis yang berkelanjutan dengan pelanggan dalam jangka panjang.
Dengan tingkat retensi pelanggan yang tinggi berbanding terbalik dengan pelanggan yang meninggalkan perusahaan (defection).
Manajemen pelanggan adalah salah satu kunci untuk menjaga retensi pelanggan. Lalu, apa pentingnya menjaga retensi pelanggan dan bagaimana strateginya?
Saat Perusahaan Ingin Mengimplementasikan Strategi Retensi Pelanggan, Ada Beberapa Pertanyaan yang Menjadi Kunci Untuk Strategi Tersebut:
- Siapa target pelanggan yang akan dipertahankan?
- Bagaimana mengukur kinerja retensi pelanggan?
- Apa strategi retensi pelanggan yang akan diterapkan?
Strategi Menjaga Retensi Pelanggan
Jika Anda bertanya apakah menjaga retensi pelanggan itu penting, jawabannya tentu saja sangat penting.
Di dunia bisnis, ternyata cukup banyak perusahaan yang rela untuk menggunakan dananya dalam mencari akuisisi dari pelanggan baru.
Padahal, pelanggan baru yang diinginkan belum tentu terjaring. Bahkan jika terjaring belum tentu berkualitas.
Hal yang lebih baik untuk dilakukan adalah menjaga konsistensi atau hubungan yang baik dengan pelanggan bisnis yang telah ada agar bisa bertahan dalam jangka panjang.
Dengan demikian, pelanggan yang meninggalkan perusahaan dapat dikurangi. Itulah retensi pelanggan. Retensi pelanggan nantinya akan berbanding terbalik dengan defection atau pelanggan yang meninggalkan perusahaan.
Strategi yang paling tepat yang harus dilakukan dalam menjaga retensi pelanggan adalah dengan melakukan CRM atau Customer Relationship Management.
Hal ini adalah manajemen yang dilakukan untuk meningkatkan perusahaan agar menjadi lebih profit.
Terdapat tiga tahapan yang perlu dilakukan dalam melakukan manajemen ini. Pertama adalah akuisisi pelanggan. Kedua yaitu retensi pelanggan. Terakhir adalah mengembangkan pelanggan.
Melalui tiga tahapan tersebut, diharapkan perusahaan dapat memiliki pelanggan yang lebih profit dan tetap.
Kunci dari ketiga hal tersebut adalah Anda harus mengetahui siapa-siapa saja yang termasuk di dalam pelanggan yang harus dipertahankan.
Selain itu, strategi yang nantinya akan diterapkan juga harus diketahui. Terakhir, Anda juga harus mencari tahu tentang cara dalam mengukur retensi pelanggan.
Setiap pelanggan mempunyai harapan terhadap pelayanan dari perusahaan yang berkaitan, contohnya layanan yang responsif, kualitas produk yang baik, stabilitas harga dan lain sebagainya. Anda harus berfokus pada pelayanan untuk pelanggan.
Menjaga retensi pelanggan bisa dilakukan dengan selalu menjalin kerja sama yang baik. Jika perlu, Anda juga bisa memberikan pelanggan diskon atau sesuatu yang membuatnya lebih tertarik lagi.
Cara yang paling tepat untuk mengukur retensi pelanggan adalah dengan menghitung kualitas pelanggan serta diikuti dengan pertimbangan per laba yang didapatkan per pelanggan yang hilang tersebut.
Baca Juga: Alasan ODM dan OEM adalah Kunci Bisnis
artikelnya sangat bermanfaat