mgt-logistik.com – Strategi Penetapan Harga Produk – Apakah yang dimaksud dengan strategi penetapan harga produk? Strategi penetapan harga produk (pricing strategy) adalah ketentuan perusahaan dalam menetapkan harga jual produknya. Penetapan harga merupakan salah satu faktor utama dalam mengamankan keuntungan. Harga yang tepat akan menghasilkan permintaan yang optimal.
Pemilihan strategi penetapan harga yang tepat sangat penting untuk mencaapai tujuan perusahaan. Harga yang ditentukan dapat mempengaruhi keuntungan, jumlah permintaan dan posisi produk di pasar. Faktor-faktor yang dapat menjadi pertimbangan dalam strategi penetapan harga produk adalah:
Biaya
Perusahaan akan menghasilkan keuntungan jika menentukan harga jual lebih tinggi dari biaya rata-rata produksi. Semakin tinggi selisih yang ada antara harga jual dengan biaya, maka semakin besar pula keuntungan perusahaan. Perusahaan yang menggunakan faktor biaya lebih dari faktor lainnya, menggunakan pendekatan cost-plus pricing dalam menatapkan harga. Pendekatan ini paling mudah dilakukan karena hanya menambahkan margin keuntungan ke biaya unit produk.
Konsumen
Beragam jenis konsumen yang memilih produk atau layanan yang ditawarkan. Ada yang menginginkan harga yang murah karena sesuai dengan anggaran yang dimiliki. Ada pula yang lebih mempertimbangkan kualitas dan prestise yang sesuai dengan citra diri mereka. Harga akan memberikan pengaruh kepada permintaan. Ada produk yang akan naik permintaannya karena harga diturunkan, namun ada juga yang tidak, karena dianggap memiliki kualitas yang rendah jika harga murah.
Jenis Produk
Menentukan harga produk yang di produksi secara massal dengan produk yang terdiferensiasi perlu pendekatan yang berbeda. Produk massal lebih homogen. Oleh sebab itu, perusahaan terkadang menawarkan pada tingkat rata-rata harga kompetitor. Sedangkan untuk produk yang spesifik atau terdiferensiasi, perusahaan biasanya menggunakan harga premium. Dapat memberikan kesan jika produk atau layanan tersebut lebih baik kualitasnya daripada produk lain di pasar yang massal.
Target Pasar
Target pasar dapat dibagai kedalam kedua kelompok besar yaitu pasar saat ini dan pasar yang baru. Dalam hal ini membutuhkan pendekatan yang berbeda. Misalnya jika memasuki pasar yang baru, dapat saja menggunakan harga yang rendah sebagai harga penetrasi dengan tujuan mendapatkan basis konsumen yang besar dan kuat. Dengan volume penjualan yang tinggi, perusahaan dapat mencapai skala ekonomi dan menurunkan biaya rata-rata.
Kompetitor
Penentuan harga yang tepat sangat mempengaruhi daya saing terhadap kompetitor. Oleh sebab itu, harga produk kompetitor adalah salah satu pertimbangan penting dalam menentukan harga. Perusahaan dapat menentapkan harga diatas, sama atau dibawah harga kompetitor. Hal ini tentunya kembali kepada tujuan perusahaan. Misalnya menetapkan harga lebih rendah karena bertujuan untuk meningkatkan posisi di pasar dengan harapan dapat menaikkan konsumen. Sedangkan di pasar yang penuh persaingan, mungkin perusahaan memilih untuk harga yang sama atau rata-rata dengan kompetitor. Sedangkan untuk menetapkan harga diatas kompetitor dengan asumsi konsumen akan melihat produk sebagi produk yang lebih ‘berkelas” dan unggul.
Elastisitas Harga dari Permintaan
Elastisitas harga dari permintaan menunjukkan kepada perusahaan seberapa responsifnya konsumen terhadap perubahan harga. Responsivitas konsumen menjadi masukan penting dalam mengambil kebijakan harga. Misalnya, jika permintaannya elastis, perusahan mungkin dapat menetapkan harga yang lebih rendah daripada rata-rata harga pesaing. Karena responsif, akan mampu mendorong konsumen untuk beralih ke produk yang ditawarkan perusahaan dibandingkan kompetitor. Hasil yang diharapkan, penjualan dan pangsa pasar dapat meningkat lebih tinggi daripada kompetitor.
Siklus Hidup Produk
Terdapat 5 siklus hidup dari suatu produk, yang pendekatannya dapat digunakan dalam menentukan harga. Tahapan tersebut adalah tahap pengembangan (development stage), tahap pengenalan (introduction stage), tahap pertumbuhan (growth stage), tahap matang (mature stage) dan tahap penurunan (decline stage).
Misalnya dalam tahap pengenalan, dimana konsumen belum mengenal dengan baik produk yang ditawarkan perusahaan. Menjadi tugas awal perusahaan adalah dalam mengedukasi konsumen akan produk tersebut. Dari sana akan terbangun basis konsumen yang besar dan dapat mencapai posisi dalam pasar sesuai dengan target perusahaan. Harga yang lebih rendah dapat diterapkan sebagai harga penetrasi pasar. Atau dapat juga menetapkan harga yang lebih tinggi terlebih dahulu dan perlahan menurunkannya untuk menutupi biaya pengembangan. Hal ini kembali kepada tujuan perusahan dari penetapan harga yang dilakukan.