mgt-logistik.com – Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, atau disebut juga CSR, adalah komitmen berkelanjutan organisasi untuk bertindak secara etis dan memberikan kontribusi dalam pembangunan ekonomi negara, sekaligus meningkatkan taraf hidup karyawan dan keluarganya, bersama dengan lingkungan dan masyarakat secara luas.
Hal ini mengacu pada akuntabilitas organisasi untuk memasukkan kepentingan para stakeholder, seperti karyawan, kreditur, pemasok, pelanggan, pemegang saham, masyarakat dan lingkungan, dalam nilai-nilai mereka, keputusan, budaya, strategi dan kegiatan bisnis.
CSR dapat berupa:
- Kesehatan dan keselamatan karyawan
- Pendidikan gratis untuk anak-anak miskin
- Investasi komunitas
- Program bantuan sukarelawan
- Pembangunan infrastruktur kota
- Pembersihan sungai
- Pelestarian warisan budaya
- Rumah sakit gratis untuk orang miskin
Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai dengan memproduksi produk dan jasa tersebut dengan harga yang wajar, yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan cara ini, organisasi dapat memperoleh keuntungan bagi pemegang sahamnya, sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kebutuhan CSR
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau CSR diadopsi oleh perusahaan dalam upaya untuk menyesuaikan tujuan ekonomi, lingkungan dan sosial mereka sambil memenuhi harapan dan persyaratan para pemangku kepentingan. Alasan mengapa perusahaan harus menerapkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan diberikan sebagai berikut:
- CSR membantu dalam menciptakan citra publik yang positif dari perusahaan yang menarik pelanggan. Telah diamati bahwa perusahaan yang mengintegrasikan dan mempresentasikan CSR-nya, ekuitas merek mereka lebih tinggi daripada yang lain.
- CSR mempromosikan keterlibatan sosial karyawan, yang mengembangkan loyalitas terhadap perusahaan dan menciptakan tenaga kerja yang berdedikasi.
- Ketika CSR diterapkan di organisasi, hal itu memastikan upah yang adil bagi karyawan, bersama dengan lingkungan kerja yang bebas diskriminasi dan baik.
- Penerapan CSR juga akan memastikan sejumlah langkah untuk mengurangi polusi, seperti pelarangan penggunaan kantong plastik, pengelolaan sampah, dan lain-lain.
- Melalui CSR, masyarakat mendapatkan produk dan layanan berkualitas dengan harga dan kesempatan kerja yang wajar, dan organisasi memperoleh komunitas yang lebih baik, dari mana tenaga kerja dan konsumen produk dan layanannya berada.
- Ketika organisasi terlibat secara sosial, regulasi yang berlebihan dan intervensi pemerintah berkurang.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terkait erat dengan konvensi Pembangunan Berkelanjutan, yang menyatakan bahwa perusahaan harus mempertimbangkan hasil sosial dan lingkungan jangka panjang bersama dengan faktor keuangan saat mengambil keputusan.
Pendekatan Triple Bottom Line (TBL) dari CSR
Saat ini, konsep Triple Bottom Line (TBL) sedang berkembang, sekaligus menjadi penting, Konsep ini diperkenalkan oleh John Ellington pada tahun 1997. Asumsi tersebut menyatakan bahwa perusahaan memiliki banyak hal yang harus dilakukan, bukan hanya menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham saja.
Dalam pendekatan ini People (Manusia), Planet (Planet) dan Profit (Laba) digunakan untuk secara jelas dan spesifik menggambarkan TBL, di mana orang menunjukkan modal manusia yang menggambarkan praktik bisnis yang adil, untuk karyawan dan komunitas, planet menyiratkan modal alam untuk praktik lingkungan yang berkelanjutan. Terakhir, laba mengacu pada modal ekonomi yang dibagikan oleh semua pemegang saham.
Singkatnya, CSR adalah perpaduan terpadu dari kebijakan, proses, program dan praktik, membentang di seluruh operasi bisnis perusahaan dan masyarakat di mana bisnis beroperasi, seperti cara perusahaan mengatur sendiri proses bisnis untuk mencapai hasil yang positif, yang akan bermanfaat bagi masyarakat.