Diagram pareto sangat dikenal dalam dunia ilmu manajemen industri. Kamu yang mempelajari ilmu manajemen industri pasti sudah mengenal diagram pareto.
Diagram ini sering digunakan dalam rangka pengendalian mutu perusahaan. Alat ini terdapat dalam QC tools untuk membuat mutu perusahaan menjadi lebih terjamin.
Baca juga: contoh surat jalan pengiriman
Pengertian Diagram Pareto dan Cara Membuatnya
Diagram pareto terbentuk dalam sebuah grafik batang. Grafik batang tersebut menunjukkan banyaknya jumlah kejadian dari masalah produksi yang paling banyak terjual hingga produksi yang paling sedikit terjual.
Dari diagram tersebut akan dapat dilihat dari urutan paling kiri yang merupakan grafik tertinggi hingga paling kanan yang merupakan grafik paling rendah.
Diagram paret atau pareto chart memiliki fungsi yang sangat penting. Dengan menggunakan diagram ini, permasalahan dapat dilihat dan permasalahan yang menjadi prioritas pun menjadi diketahui.
Dengan demikian, tindakan yang akan dilaksanakan pun atas masalah tersebut dapat dilaksanakan dengan segera.
Baca juga: surat jalan expedisi
Terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam membuat diagram pareto. Beberapa langkah tersebut adalah sebagai berikut:
- Lakukan identifikasi terhadap permasalahan yang akan diteliti. Dalam melakukan identifikasi terhadap permasalahan, kamu bisa mencari penyebab tentang permasalahan yang terjadi.
- Analisis bisa dilakukan dalam kurun waktu tertentu apakah setiap bulan sekali atau setiap minggu sekali. Ini artinya kamu harus menentukan waktu untuk menentukan analisis.
- Kejadian yang terjadi setiap waktu harus dicatat. Misalnya saja terdapat kejadian yang sama, kamu bisa menghitung berapa kali hal tersebut terjadi.
- Buatlah daftar masalah yang terjadi seperti yang telah disampaikan sebelumnya. Masalah tersebut bisa kamu urutkan mulai dari kejadian yang paling parah sampai kejadian yang paling ringan.
- Setelah itu, barulah kamu bisa menghitung komulatifnya
- Komulatif tersebut bisa digambarkan dalam bentuk diagram batang dan bentuk grafis garis.
- Lakukan interpretasi diagram garis dalam bentuk diagram pareto
- Permasalahan yang dilihat pada diagram kemudian bisa ditindaklanjuti dengan sebaik-baiknya. Bandingkanlah hasil dari sebelum diatasi hinga setelah kamu atasi, apakah terdapat peningkatan atau tidak.
Diagram Pareto Dipergunakan Saat:
- Menganalisis data tentang frekuensi masalah atau penyebab dalam suatu proses,
- Lebih fokus pada masalah atau penyebab yang paling signifikan dari sekian banyak masalah atau penyebab,
- Menganalisis faktor penyebab atau masalah yang luas dengan melihat hal khusus dari dari keduanya.
- Mengkomunikasikan data dengan pihak lain.
Dengan Menggunakan Diagram Pareto Maka:
- Dapat memisahkan masalah utama atau besar menjadi bagian yang lebih kecil sehingga dapat fokus pada upaya perbaikannya
- Mampu Mengidentifikasi dan mengurutkan menurut prioritas atau faktor yang paling signifikan,
- Memungkinkan pemanfaatan yang lebih baik sumber daya yang terbatas
Itulah pengertian tentang diagram pareto dan manfaatnya. Lakukan langkah-langkah di atas dengan sebaik-baiknya dalam membuat diagram tersebut. Selalu bandingkan hasil tindakan pada proses akhir.
Baca Juga: Strategi Dalam Menjaga Retensi Pelanggan